Ponorogo – Permasalahan sampah masih menjadi isu yang polemik di berbagai daerah di Indonesia, salah satunya ada di Kabupaten Ponorogo.
Masalah besar dalam pengelolaan sampah dikarenakan kurang masifnya upaya pengurangan sampah dari sumbernya sebelum masuk ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA), padahal TPA merupakan tempat pemrosesan sisa-sisa sampah yang harus dipilah sebelum masuk pada pemrosesan akhir.
Kabupaten Ponorogo sendiri memiliki TPA yang berada di Mrican, TPA sekaligus Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) ini memilah dan mengolah sampah 100 Ton setiap harinya.
Manager Operasional TPST, Angga Yohanes Dwinanda menjelaskan, “untuk kapasitas sampah sebenarnya mesin disini dapat mengolah kapasitas sampah sebesar 100 – 120 Ton per hari,” ucapnya.
TPST yang diresmikan oleh Bupati Sugiri Sancoko pada 10/08/2024, di dominasi dengan sampah organik, tetapi kedepannya akan melakukan kerjasama untuk melakukan pengolahan sampah organik tersebut.
Menurut Angga, “dominasi sampah di ponorogo ini hampir (50-60%) organik, untuk organik nanti kedepannya akan ada off-taker untuk pengolahan, tapi sementara ini khusus untuk organik kita kembalikan ke TPA,” imbuhnya.
Beberapa faktor yang mempengaruhi kurangnya pengolahan sampah di TPST, salah satunya yaitu lahan dan juga fasilitas. Angga menjelaskan, “lahan untuk pengolahan sampah organik ini kita belum ada, rencana kedepannya nanti semoga pemerintah segera mencarikan lahan untuk pengolahan sampah organik.”
“Untuk fasilitas memang lahan ini kita ada perjanjian sewa dengan pemerintah, kalo untuk bangunan dan lain-lain mb murni dari swasta,” ucapnya.
Kedepannya TPST Mrican memiliki rencana untuk pembangunan infrastruktur jalan dan juga pagar, akses jalan menuju loading sampah banyak yang berlubang.
“Untuk pengembangan infrastruktur kita rencana akan fokus ke akses jalan dan juga pagar, karena akses jalan mobil sampah ke tempat loading sampah ini masih banyak yg berlubang karena alat berat,” Tegas Angga.
Angga berharap kepada Pemerintah Kabupaten Ponorogo agar dapat ikut membantu untuk pengolahan sampah organik, menurutnya sampah organik yang mendominasi di TPST Mrican.
“Harapan kita terkait sampah organik, karena sampah organik di Ponorogo hampir 60%, jadi diharapkan pemerintah setidaknya dapat membantu melakukan pengolahan,” Ucap Angga.
Selain itu, Angga juga memberikan pesan kepada masyarakat Ponorogo dan sekitarnya untuk membantu memilah sampah dari rumah dan peduli akan lingkungan sekitar.
“Kita harus peduli dengan lingkungan sekitar, dan juga kesadaran masyarakat untuk bisa memilah sampah dari rumah, memilah sampah organik sendiri dan juga anorganik sendiri, jadi nanti kita ngolah yang di TPST itu lebih gampang dan cepat.” (rm/jurnalissonggolangit)