Ponorogo – Permintaan Trombosit di Palang Merah Indonesia (PMI) Ponorogo mengalami peningkatan 50% di awal tahun 2025.
Peningkatan permintaan kantong trombosit di PMI Ponorogo itu diakibatkan karena seiring dengan datangnya musim penghujan, perkembangbiakan nyamuk Aides Aegypti menjadi lebih cepat. Sehingga memicu banyaknya masyarakat yang terserang penyakit demam berdarah dengue (DBD).
Wahyudi, Bagian Pelayanan PMI Ponorogo mengatakan, “Hampir setiap akhir tahun permintaan trombosit itu pasti meningkat, sampai akhir tahun kemarin permintaan trombosit meningkat hingga 50%,” ucapnya.
Wahyudi juga menambahkan, “ini di karenakan maraknya kasus Demam Berdarah, karena biasanya musim penghujan itukan mulai banyak jentik-jentik nyamuk,” tambah Wahyudi.
Meski demikian, kenaikan permintaan kantong trombosit itu masih dapat terpenuhi. Pasalnya, stok trombosit di PMI Ponorogo masih terbilang cukup.
Wahyudi menjelaskan, “Untuk saat ini total stok trombosit di kisaran 400an kantong, dari golongan A, B, O dan AB, stok yang paling sedikit itu AB,” jelasnya.
Dalam proses mengumpulkan stok darah, PMI tidak hanya menunggu para pendonor untuk datang, tetapi pihaknya juga melakukan pendekatan langsung ke masyarakat melalui kegiatan donor darah di Karang Taruna dan juga sekolah-sekolah.
“Pengumpulannya ada masyarakat yang datang kesini, dan ada juga kegiatan donor darah yang diluar seperti di Karang Taruna dan juga Sekolah-sekolah,” jelas Wahyudi.
Wahyudi mengajak masyarakat untuk mendonorkan darahnya, selain membantu pasien di rumah sakit donor darah juga membuat tubuh Pendonor menjadi lebih sehat karena sel-sel darah di dalam tubuh menjadi lebih cepat terganti dengan yang baru.
“Dengan situasi banyaknya kasus demam berdarah, mohon untuk masyarakat yang ingin mendonorkan darahnya bisa langsung ke PMI, atau langsung ke tempat kegiatan kita, selain membantu saudara-saudara kita yang membutuhkan stok darah, donor darah juga membuat tubuh kita lebih sehat.” ucap Wahyudi. (rm/jurnalissonggolangit)
