Ponorogo – Tahun 2023 tampaknya menjadi musim indah bagi petani tembakau di Kabupaten Ponorogo. Hal ini terlihat dari hasil panen yang diprediksi akan meningkat dari tahun lalu.
Kondisi ini pun disambut gembira oleh patani tembakau, bahkan bersama Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko ratusan petani tembakau yang tergabung dalam Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) Ponorogo melakukan tasyakuran yang digelar di ladang Tembakau yang ada di Desa Bedi Wetan Kecamatan Bungkal.
Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko mengatakan, peningkatan produksi tembakau di Ponorogo naik di tiga tahun terakhir. Dimana tahun 2021 sekitar 1.200 ton, di tahun 2022 menjadi 15.200 ton daun basah dengan luas lahan tanam mencapai 1.500 hektar. Sedangkan di tahun 2023 ini luas lahan tanan sudah mencapai 2.000 hektar, yang tersebar di Kecamatan Bungkal, Balong, Jambon, Sampung, dan Kauman.
Sugiri Sancoko, Jumat (06/10/2023) mengatakan, artinya pada musim panen raya tanaman tembakau ini hasilnya akan meningkat karena jumlah lahan tanamnya bertambah. Apa lagi saat ini harga sedang bagus yakni 45 sampai 50 ribu per kilonya untuk daun basah tembakau.
Sugiri menambahkan, guna terus memberdayakan petani tembakau sejumlah program terus diglontorkan. Mengingat sebagai penyumbang pendapatan daerah, Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembako ( DBHCT) memberi support pada APBD Ponorogo sebesar Rp 34 miliar. Untuk memberdayakan petani tembakau ini, 40 persen dana DBHCHT ini kita kembalikan ke petani. Berupa kepersertaan BPJS Ketenagakerjaan, pemberian BLT dan sejumlah sarpras atau alat pertanian, termasuk sumur dalam di areal persawahan.
Sugiri berharap dengan perhatian yang diberikan Pemkab ini, ratusan petani tembakau di Kabupaten Ponorogo terus berkembang dan sejahtera, sehingga terus memberikan sumbangsi kepada pembangunan daerah. (Nh/realita.co)