Solo – Keberadaan becak wisata menjadi salah satu ikon destinasi menarik di Kota Bengawan. Keberadaan mereka diharapkan tak hanya sekadar menjadi akses transportasi. Namun juga menjadi agen yang ikut memasarkan potensi pariwisata di Kota Bengawan.
Hal itu diungkapkan Wakil Wali Kota Surakarta Teguh Prakosa saat menghadiri acara bimtek angkutan wisata di Solo yang dihelat di Kusuma Sahid Prince Hotel, Selasa (26/9).
Teguh mengatakan becak merupakan transportasi tertua. Mereka harus tetap hidup di 17 titik priortias pariwisata. Titik itu nanti yang menjadi bagian mereka dalam memfasilitasi wisatawan. Agar keberadaan becak ini bisa terus lestari.
Teguh mengatakan, para pengemudi angkutan wisata tidak hanya dituntut untuk memberikan layanan transportasi saja. Tetapi juga harus mampu memberi selayang informasi terkait destinasi yang dituju para wisatawan.
Sebab, pengemudi angkutan wisata seperti informan yang mewakili pemerintah. Pihaknya berharap pesatnya pembangunan di Kota Bengawan turut berdampak pada eksistensi angkutan tradisional.
Di lain sisi, Kabid Lalu Lintas Dishub Surakarta Ari Wibowo mengatakan, pilot project becak wisata telah dilakukan pemerintah terhadap paguyuban becak di Banteng Vastenburg sejak akhir tahun lalu.
Di mana pemerintah memberikan rompi identitas, pembekalan, hingga merenovasi desain armada. Uji coba tersebut cukup berjalan efektif sehingga akan mulai ditularkan ke lokasi lain sesuai kebutuhan. ( Fm/radarsolo)