Ponorogo – Di musim kemarau panjang saat ini, Hulu Waduk Bendo berubah menjadi kering, dampak dari kekeringan Waduk Bendo tersebut, nampak benda-benda yang dulunya tenggelam sekarang bermunculan bahkan terdapat sebuah komplek bekas kuburan yang mulai terlihat.
Sejak diresmikan, kawasan ini cukup ramai dikunjungi oleh wisatawan serta banyaknya warung-warung berdiri. Namun kini, warung-warung tersebut ditinggalkan dan dibiarkan terbengkalai. Hulu Waduk Bendo yang berlokasi di Desa Ngadirejo, Kecamatan Sooko, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, tampak sepi akibat kekeringan, diketahui air yang ada di Hulu Waduk Bendo tersebut sudah sejak satu bulan lamanya mengalami kekeringan.
Informasi dari warga sekitar, jika nanti di musim penghujan kawasan ini akan tertutup kembali oleh genangan air Waduk Bendo. Tampak saat ini terlihat dasar sungai Keyang yang masih tetap mengalir sebagai pemasok air Waduk Bendo yang berhulu di Gunung Wilis.
Sejak dialih fungsi menjadi sebuah bendungan, kawasan ini sebelumnya merupakan area persawahan warga yang dialiri sungai Keyang. Kawasan ini pun sudah lama dikenal sebagai kawasan orang pemancing ikan. Di saat dijadikan sebuah bendungan, masyarakat sekitar memilih beralih menjadi pencari ikan dan juga rumput bahkan menjadi pedagang di kawasan bendungan.
Dibatas ujung permukaan yang mengering dengan permukaan yang masih digenangi air nampak beberapa perahu-perahu kecil bersandar milik warga Dukuh Krajan yang biasanya digunakan warga sebagai aktivitas memancing dan juga angkutan untuk mencari rumput.
Waduk Bendo yang mengalami penyusutan sangat drastis, benda-benda yang dulunya tenggelam nampak bermunculan pohon-pohon kering serta terdapat sebuah komplek bekas kuburan warga Dukuh Krajan.
Berdasarkan informasi warga Dukuh Krajan, jasad-jasad yang ada di kuburan itu sebagian besar sudah dipindahkan.(Zm\Insiden24)