Nasional – Pembongkaran polisi tidur atau marka kejut di jalur lambat Jalan Pemuda, Klaten, tepatnya di seberang kompleks Pemkab Klaten, menjadi sorotan masyarakat. Keberadaan polisi tidur tersebut sebelumnya viral di media sosial sebelum akhirnya dibongkar.
Aksi pembongkaran itu kembali viral di berbagai akun Facebook dan Instagram setelah Bupati Klaten, Hamenang Wajar Ismoyo, turun tangan mengawasi langsung prosesnya. Video pembongkaran diunggah di sejumlah akun media sosial, termasuk Info Klaten Bersinar, Info Seputar Klaten (ISK), dan Info Cegatan Klaten (ICK).
Dalam video tersebut, terlihat Hamenang yang mengenakan kaos merah dan celana panjang hitam sedang mengawasi petugas Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Klaten. Proses pembongkaran juga disaksikan oleh sejumlah warga sekitar.
Menurut laporan Detik pada Minggu (27/4), pembongkaran polisi tidur tersebut berlangsung hingga sekitar pukul 18.00 WIB. Delapan polisi tidur di barat dan timur simpang jalan depan pertokoan telah diratakan.
Kepala Dinas PUPR Pemkab Klaten, Suryanto, menjelaskan bahwa pembongkaran dilakukan untuk meratakan jalan. Penyempurnaan akan dilanjutkan pada Senin (28/4). Ia mengatakan bahwa mereka menurunkan polisi tidur terlebih dahulu dan akan menyempurnakannya keesokan hari karena kondisi malam yang tidak memungkinkan.
Hery Wibawa, salah seorang warga sekaligus anggota DPRD Klaten, mengungkapkan bahwa lokasi tersebut kerap terjadi kecelakaan. Mayoritas kecelakaan disebabkan oleh kendaraan yang melaju kencang dari jalur lambat.
Ia menjelaskan bahwa baik siang, sore, atau malam, biasanya kendaraan dari jalur lambat melaju kencang. Meski jalur ini dua arah, kendaraan dari arah Tonggalan yang ingin menyebrang sering kesulitan. Kadang dari arah Yogyakarta (Jalan Pemuda) ada yang belok tiba-tiba, bahkan lampu merah sering diabaikan.
Hery menuturkan bahwa tingginya angka kecelakaan mendorong warga mengajukan permohonan pembuatan marka kejut sekitar setengah tahun lalu. Ia mengatakan bahwa usulan ini sudah hampir setengah tahun dan sebenarnya sangat penting ada polisi tidur di lokasi tersebut, meski warga tidak paham soal ukurannya.
Secara terpisah, Bupati Klaten, Hamenang Wajar Ismoyo, memberikan koreksi terkait lokasi polisi tidur yang viral. Ia menegaskan bahwa polisi tidur tersebut tidak berada persis di depan Pemda Klaten, melainkan di seberang jalan.
Hamenang menjelaskan bahwa realitasnya itu bukan di depan Pemda, melainkan di seberang Pemda.
Sebelumnya diberitakan, pembuatan polisi tidur di Jalan Pemuda, Klaten, menuai protes warga karena dinilai terlalu tinggi dan membahayakan pengendara. Video yang beredar di media sosial menunjukkan sejumlah pengendara motor dan sepeda kesulitan melewatinya.
Seorang pengguna jalan, Eko, mengaku telah ada korban akibat polisi tidur tersebut. Ia mengatakan bahwa infonya sudah ada satu korban dan polisi tidur ini baru dibuat pada hari itu.
Eko menilai bahwa ketinggian polisi tidur itu justru berbahaya, terutama pada malam hari. Ia menyatakan bahwa ini membahayakan pengendara karena saat malam kurang terlihat dan bisa memakan korban. Menurutnya, jika memang perlu marka kejut, seharusnya dibuat sewajarnya saja. (hmr)