Ponorogo – Gelaran Grebeg Suro selama 10 hari di Kabupaten Ponorogo menjadikan momentum kebangkitan perekonomian. Dinas Kebudayaan Pariwisata, Pemuda dan Olahraga (Disbudparpora) Ponorogo membukukan bahwa perputaran uang saat event tahunan itu sebesar Rp2 miliar.
Kepala Disbudparpora Ponorogo, Judha Slamet Sarwo Edhi, menyebutkan jika pendapatan UMKM di Ponorogo meningkat 10 kali lipat dibanding hari biasa. Perputaran uang pun mencapai Rp2 miliar lebih dan hal tersebut merupakan impact perekonomian yang luar biasa.
Judha mengatkan jika angka Rp2 miliar bukanlah angka abal-abal. Bukan semata untuk menyenangkan Kang Giri (Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko). Tetapi angka real
Hal itu sesuai dengan survei yang dilakukan oleh volunter Grebeg Suro. Mereka melakukan survei selama acara Grebeg Suro yang terpusat di Alun-alun Ponorogo. UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah) maupun pedagang kecil-kecil ada tren kenaikan dari biasanya. Pendapatan pedagang naik 5-10 kali lipat.
Dia mencontohkan ketika hari biasa, pedagang hanya mendapatkan pendapatan Rp200 ribu. Saat event Grebeg Suro, paling sedikit mereka pedagang membawa yang Rp1 juta hingga Rp2 juta dalam semalam.
Tidak hanya pedagang maupun UMKM, yang lain adalah okupansi hotel. Hasil survei juga membuktikan bahwa selama acara Greget Suro dari pembukaan sampai penutupan kenaikannya mencapai 50-80 persen.
Sisi lainnya bisa dilihat dari parkir. Dia mengaku bahwa kantong parkir yang disediakan sampai tidak cukup.
Kunjungan seperti ini tidak satupun orang yang tidak berbelanja, minimal pasti makanan dan minuman. Oleh-oleh, souvenir dan lain sebagainya. Kegiatan Grebeg Suro menjadi keberkahan tersendiri bagi pedagang dan UMKM di Ponorogo. (Ar/JatimNow)