Songgolangit.com – Peti jenazah bayi di Desa Fatunaus, Kecamatan Amfoang Utara, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), harus diangkut menggunakan sepeda motor dari rumah sakit menuju rumah karena kondisi jalan yang rusak dan tidak dapat dilalui mobil. Salah satu keluarga korban, Gerson Lake, menjelaskan bahwa jalan poros tengah mengalami kerusakan parah, sehingga sejumlah pemuda membantu mengangkut peti jenazah ke kampung.
Gerson menerangkan bahwa bayi tersebut meninggal di RSUD WZ Yohanes Kupang pada Rabu (26/2) sekitar pukul 21.00 Wita. Bayi tersebut merupakan anak dari pasangan Yohanis Lake dan Ofi Marlin Kunua, warga Kampung Nonohonis, Dusun 4, Desa Fatunaus.
Sebelumnya, Ofi dirujuk dari Puskesmas Naikliu ke RSUD Naibonat, Kabupaten Kupang, pada Selasa (25/2) menggunakan mobil Mitsubishi Strada milik warga dengan biaya sewa Rp 2 juta. Mereka tiba di RSUD Naibonat sekitar pukul 17.30 Wita. Namun, pada Rabu, Ofi kembali dirujuk ke RSU Dedari Kota Kupang, tetapi tidak bisa dilayani karena seluruh ruangan bersalin sudah penuh.
Setelah itu, Ofi dirujuk ke RSUD WZ Yohanes Kupang dan melahirkan di sana, tetapi bayinya telah meninggal dunia saat dilahirkan. Jenazah bayi tersebut kemudian dibawa menggunakan mobil pikap pada Kamis (27/2) menuju Observatorium Nasional Timau, Kecamatan Amfoang Tengah, dengan biaya sewa Rp 800 ribu.
Gerson menyampaikan bahwa saat ini Ofi masih dirawat di RSUD WZ Yohanes Kupang karena kondisinya lemah. Ia berharap pemerintah segera memperbaiki jalan dan jembatan di Amfoang agar masyarakat tidak lagi kesulitan saat bepergian.
Kapolsek Amfoang Utara, AKP I Nyoman Sarjana, menambahkan bahwa keluarga tidak mampu membayar biaya sewa ambulans sebesar Rp 1,6 juta sehingga memilih menggunakan mobil pikap. Ia memastikan jenazah bayi tersebut telah tiba di rumah duka di RT 11, RW 05, Dusun 4, Desa Fatunaus. (hmr)