Surabaya – Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi bersama Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kota Surabaya berhasil menekan laju inflasi Surabaya pada Agustus 2023.
Operasi pasar, penyederhanaan rantai distribusi, hingga subsidi transportasi pada barang kebutuhan pokok (Bapok) menjadi salah satu jurus dari sekian jurus yang dilakukan oleh TPID Kota Surabaya dalam menekan laju inflasi.
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi bersyukur karena inflasi Surabaya terkendali dan cenderung turun. Menurutnya, laju inflasi cenderung terkendali akibat komoditas yang mengalami inflasi tidak terlalu signifikan kenaikannya dibanding komoditas yang mengalami penurunan harga.
Ia mengatakan Komoditas Bapok yang meningkat harganya masih dapat dikontrol melalui operasi pasar dan penyederhanaan rantai distribusi dengan rutin melakukan pemantauan dan pengawasan harga di pasar.
Menurutnya, komoditas yang menjadi penyumbang utama terjadinya inflasi di seluruh kabupaten/kota berdasarkan IHK di Provinsi Jawa Timur adalah beras. Namun, harga beras di Kota Surabaya masih berada di bawah HET (Harga Eceran Tertinggi) dibandingkan di daerah lain yang sudah mengalami kenaikan.
Selain itu, Pemkot Surabaya juga bekerjasama dengan daerah-daerah lainnya untuk memenuhi sejumlah kebutuhan pokok di Surabaya. Meskipun sudah menjalin kerjasama, tidak mungkin Surabaya mensubsidi pupuknya, karena memang tidak diperbolehkan.
Pihaknya juga melakukan pemenuhan suplai komoditas barang kebutuhan pokok langsung dari kelompok tani kepada para pedagang pasar. Melalui cara ini, harga komoditasnya lebih terjangkau, sehingga kenaikan maupun penurunan harga komoditas tersebut dapat tetap terkendali.
Sementara itu, Asisten 2 Bidang Perekonomian dan Pembangunan Kota Surabaya Agus Imam Sonhaji menjelaskan bahwa secara garis besar TPID Kota Surabaya menggunakan strategi 4K dalam upaya pengendalian inflasi Surabaya.
Agus menambahkan secara rinci strategi 4K adalah :
1. Keterjangkauan Harga
2. Ketersediaan Pasokan.
3. Kelancaran Distribusi
4. Komunikasi Yang Efektif
Melalui berbagai cara itu, pemerintah Surabaya bersyukur saat ini harga bahan pokok disana dalam kondisi stabil dan tidak terjadi fluktuasi kenaikan yang tajam serta dapat dikatakan hampir sama dengan harga rata-rata di seluruh Jatim. ( Fm/beritajatim )