Realisasi Pelebaran Jalan Letjend. MT. Haryono Ponorogo

Ponorogo – Menindaklanjuti pengerjaan penebangan pohon yang sudah dilakukan di kawasan Mt. Haryono Ponorogo beberapa waktu, kini pihak Pemkab akan melanjutkan untuk pengerjaan pelebaran jalan.

Pelebaran Jalan Letjend. MT. Haryono urgen dilakukan. Selain sempitnya jalan yang menjadi biang penumpukan arus lalu lintas (lalin) saat jam sibuk, kawasan tersebut masuk peta zona rawan banjir menahun. Sebab, saluran belum optimal menampung aliran air saat musim penghujan.

Bupati Sugiri Sancoko mengaku telah menantikan realisasi rencana pelebaran jalan tersebut. Pelebaran dilengkapi dengan saluran selebar 1,5 meter di kanan-kiri jalan.

Menurutnya, paket komplit tersebut mampu mengatasi dua persoalan akut di kawasan tersebut, crowded dan banjir.

Kang Giri menambahkan, selama ini banjir luapan irigasi Jalan Letjend. MT. Haryono tak hanya berdampak di kawasan permukiman tersebut. Namun, meluas sampai Jalan Madura, hingga Jalan Bhayangkara.

Karena itu, bupati berharap Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional (BBPJN) VIII Jawa Timur-Bali dapat merampungkan pekerjaan sebelum musim penghujan tiba.

Adapun rencana penataan saluran di ruas jalan milik Pemprov Jatim itu mempertimbangkan arah hingga volume saluran. Tidak terkecuali crossing irigasi antara Jalan Letjend. MT. Haryono dengan sejumlah ruas minor seperti Jalan Sulawesi dan Jalan Sumatera yang kerap tersumbat dan meluap saat hujan deras.

Disinggung adanya sertifikat hak milik (SHM) tanah warga yang tumpang-tindih dengan leger jalan alias sertifikat kepemilikan yang dikantongi BBPJN, Kang Giri menilai hal tersebut hanya sebatas masalah komunikasi.

Terpenting menurutnya, butuh penjelasan dan sosialisasi. Pun dia meyakini persoalan tersebut dapat diselesaikan dengan duduk bersama Badan Pertanahan Nasional (BPN) setempat. (Sg/RadarMadiun)