Kediri – Warga di Kediri, Jawa Timur mengeluh. Mereka sulit mendapatkan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis biosolar.
Pardi, warga Kediri mengaku, beberapa hari ini ia kesulitan mendapatkan BBM biosolar untuk kendaraan pribadinya.
Pasalnya, beberapa Stasiun Pengisian Bahan Bakar (SPBU) di Kediri yang didatangi kehabisan stok biosolar.
Pardi mengatakan sudah datang ke empat SPBU, tapi semuanya kehabisan stok biosolar, pada Jumat (24/11/2023).
Beberapa SPBU yang kehabisan stok biosolar tersebar di sejumlah wilayah kecamatan di Kabupaten Kediri. Diantaranya, Kecamatan Wates, Plosoklaten dan Pare.
Biosolar merupakan BBM bersubsidi yang biasanya diperuntukkan untuk kendaraan bermesin disel. Pembelian biosolar untuk kendaraan roda empat pribadi dibatasi.
Harga biosolar lebih murah dibanding BBM jenis lainnya yang hanya Rp6.800 per liter. Ini merupakan harga penyesuaian sejak awal Agustus 2023 lalu.
Terpisah, Taufiq Kurniawan, Pertamina mengatakan, Pemerintah Kabupaten Kediri telah mengajukan penambahan kuota biosolar.
Berdasarkan surat Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana kepada Direktur Bahan Bakar Minyak Badan Pengaturan Hilir Minyak dan Gas Bumi di Jakarta hingga akhir 2023 sebesar 1.941 kiloliter (KL).
Berikut isi surat Bupati Kediri tersebut :
Memperhatikan Surat dari PT. Pertamina Niaga Regional Jatimbalinus No.313/PND833000/2023-S3 tanggal 8 November 2023 perihal :
Penyaluran Jenis Bahan Bakar Minyak Tertentu (Biosolar) dan jenis Bahan Bakar Minyak Khusus Penugasan (Pertalite) ytd 31 Oktober 2023, kami mengajukan permohonan untuk penambahan kuota Bahan Bakar Minyak Tertentu (Biosolar) wilayah Kabupaten Kediri yang akan diperlukan hingga akhir tahun 2023 sebesar 1.941 KL.
Demikian atas perhatian dan kerjasamanya disampaikan terima kasih. (Rq/beritajatim)