Gresik – Seorang pesilat di Gresik tewas usai ditendang pelatihnya saat latihan. Nyawa pesilat berinisial RNH (17) asal Paciran, Lamongan itu tak tertolong sebelum sampai ke puskesmas.
Peristiwa ini bermula saat RNH mengikuti latihan bersama teman-teman seperguruannya di halaman salah satu sekolah di Gresik, Minggu malam. Pelatih silat tersebut sudah bertanya kepada murid-muridnya jika ada yang mengeluh sakit. Namun saat ditanya, seluruh peserta latihan, termasuk korban menyatakan dalam kondisi prima.
Latihan kemudian berlangsung hingga tiba saatnya sesi duel, sekitar pukul 23.30 WIB. Masing-masing pesilat memilih tandem untuk saling duel dalam latihan. Namun, korban tidak menemukan pasangan duel. Akhirnya, korban latihan duel dengan sang pelatih. Sayangnya, latihan duel itu tidak dilengkapi dengan alat pengaman.
Awalnya korban memberikan pukulan kepada sang pelatih. Sejurus kemudian, pelatih membalas dengan melayangkan tendangan ke bagian dada. Namun, tiba-tiba korban jatuh telentang dan pingsan.
Melihat RNH tak sadarkan diri, pelatih maupun pesilat lainnya berusaha memberikan pertolongan pertama. Namun, usaha tersebut tak membuahkan hasil hingga akhirnya korban dilarikan ke Puskesmas Panceng dengan diboncengkan naik motor.
Sebelum tiba di puskesmas tersebut, nyawa korban sudah tak tertolong. Korban meninggal dunia sebelum mendapatkan perawatan medis di rumah sakit. Kemudian, jenazah korban dibawa ke RSUD Ibnu Sina Gresik untuk diautopsi.
AKP Aldhino Prima Wirdhan Kasat Reskrim Polres Gresik mengungkapkan, setelah autopsi selama 4 jam, tidak ditemukan trauma atau luka fatal yang menyebabkan korban meninggal. Namun, dipastikan ada tendangan yang mengenai dada korban hingga mengakibatkan sesak napas.Senin (6/11/2023).
Meski demikian, polisi belum bisa memastikan luka akibat tendangan itu menyebabkan korban meninggal dunia atau tiak. Polisi akan menelusuri riwayat kesehatan korban. Untuk itu, pihaknya akan meminta keterangan kepada keluarga RNH di Lamongan.
Sejauh ini polisi sedang mengumpulkan bukti-bukti dan keterangan para saksi di Tempat Kejadian Perkara (TKP). Ada enam orang saksi yang kita periksa, satu pelatih dan 5 siswa perguruan silat.
Pemeriksaan masih berlangsung di Mapolres Gresik. Salah satunya pelatih yang menendang korban saat kejadian, baik pelatih maupun saksi lainnya memberikan keterangan yang sama.
Alumus Akademi Kepolisian (Akpol) 2015 itu menyayangkan kejadian tewasnya pesilat tersebut. Sebab, ini bukan yang pertama terjadi di Gresik. Polisi sebenarnya juga sudah mengingatkan ke beragam perguruan silat agar tetap memperhatikan keamanan.
Sebenarnya sudah ada imbauan dari Polres Gresik agar tidak melakukan latihan saat malam hari. Bahkan, kalau memang tetap dilakukan, harus ada izin dari Polres Gresik agar diberi pendampingan.(Zm/Detik)