Jakarta – Kementerian Komunikasi dan Informatika mengungkapkan cara agar warga +62 terhindar dari hoaks di media sosial termasuk Facebook adalah lewat program literasi digital.
Menkominfo Budi Arie Setiadi mengatakan, ada literasi digital program yang dilakukan Kominfo. Saat ini sudah ada 22 juta data warga terakhir yang mengikuti program literasi digital, Jumat (3/11).
Studi yang dilakukan oleh peneliti di Princeston dan New York University mendapati penyebaran hoaks melalui unggahan Facebook tak terkait latar belakang pendidikan, jenis kelamin, dan pandangan politik. Faktor usia justru menjadi faktor utama penyebaran hoaks.
Budi pun mengimbau masyarakat agar memiliki etika dalam bermedia sosial sehingga mencerminkan masyarakat Indonesia yang santun.
Menurutnya, riset Microsoft beberapa tahun lalu menyebut Indonesia masuk dalam kategori negara yang tidak sopan dalam bermedia sosial.
Ia menjelaskan warganet di Indonesia banyak yang memiliki akun media sosial dengan identitas yang berbeda dengan aslinya. Walhasil, komentar dan sikap yang dilakukan cenderung serampangan.
Menurutnya, digitalisasi membentuk digital culture sehingga sikap warga Indonesia yang ramah juga harus tercermin di jagat maya.
Tak hanya itu, pendidikan literasi digital juga harus diberikan kepada masyarakat oleh para akademisi dan pemuka agama, sehingga bisa mengimbau masyarakat untuk bersikap baik di medsos sebagai cerminan masyarakat Indonesia.
(Gm/CNNIndonesia)