HomeLifestyleSeniman Mural Disabilitas Inggris dan Indonesia Berkolaborasi

Seniman Mural Disabilitas Inggris dan Indonesia Berkolaborasi

Date:

Lifestyle – Seniman mural disabilitas Inggris dan Indonesia berkolaborasi menciptakan mural yang terinspirasi dari keindahan wastra negara masing-masing.

Terdapat empat mural yang dibuat oleh Andrew Bolton, Butong Idar, dan Nano Warsono dalam proyek seni yang digagas oleh Community Murals ini.

Setiap karya terinspirasi keberagaman pola tekstil Wales, Inggris dan Indonesia yang ditampilkan dengan warna-warna yang cerah.

Mural tersebut sengaja dibuat di ruang publik, dua di Wales dan dua di Indonesia sebagai simbol kolaborasi antara organisasi seni disabilitas di kedua negara ini.

Tak hanya ekspresi artistik, karya seni ini dimaksudkan sebagai warisan abadi untuk mendorong dialog publik, pemahaman, dan penghargaan terhadap budaya disabilitas.

Proyek mural komunitas ini sekaligus menjadi bukti persatuan, kreativitas dan keterlibatan para seniman disabilitas dan komunitas lainnya, dari ragam usia dan latar belakang.

Selain mural, proyek ini juga akan menghasilkan tiga film pendek, masing-masing berdurasi lma menit, yang memperlihatkan proses artistik, pertukaran budaya, dan dampak mural-mural ini di Inggris dan Indonesia.

Mural kolaborasi Inggris-Indonesia ini akan mulai ditampilkan ke publik pada 3 November mendatang.

Peresmiannya digelar di Craft in The Bay, Cardiff CF10 4QH yang juga akan dihadiri oleh Ketua Disability Arts Cymru, perwakilan dari Wales Arts, perwakilan dari Unlimited, seniman-seniman Jogja Disability Arts, dan anggota Masyarakat Indonesia di Wales.

Andrew Bolton, pendiri Community Murals mengatakan, proyek ini adalah hasil dari hubungan online selama tiga tahun. Community Murals CIC telah berkolaborasi dengan Jogja Disability Arts dalam serangkaian proyek yang sukses dan bermakna, tetapi pihaknya belum pernah bertemu secara fisik sampai sekarang.

Ia menambahkan, proyek mural ini bukan hanya penting bagi dirinya tapi juga untuk komunitas disabilitas. Tetapi yang lebih penting, secara profesional, adalah membangun hubungan antara seniman disabilitas di seluruh dunia dan meningkatkan profil seni disabilitas. (Nh/kompas)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

4 + 13 =

Share post:

#TERPOPULER

#TERKAIT

Imigrasi Ponorogo Amankan WNA Suriah Pelanggar Izin Tinggal Kunjungan.

PONOROGO - Kantor Imigrasi Kelas II Non TPI Ponorogo...

Anggota DPRD Ponorogo, Sunyoto; Pramuka Harus Rela Berkorban Bagi Bangsa dan Negara.

PONOROGO - Puluhan warga desa Karangan dan anggota Gerakan...

Festival Karawitan Grebeg Suro, Langkah Nyata Ponorogo Menuju Kota Wisata Budaya.

PONOROGO - Pemerintah Kabupaten Ponorogo kembali menunjukkan komitmennya dalam...

Pertama Kali dan Satu-Satunya di Dunia. Ponorogo Adakan Konser Musik Keroncong Selama 24 Jam Non Stop.

PONOROGO - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ponorogo melalui Dinas Kebudayaan,...