HomeNasionalSejarah Tugu Pahlawan Surabaya yang Jadi Lokasi Apel Hari Santri 2023 Oleh...

Sejarah Tugu Pahlawan Surabaya yang Jadi Lokasi Apel Hari Santri 2023 Oleh Presiden Jokowi

Date:

Surabaya  – Presiden Jokowi turut hadir dalam apel Hari Santri Nasional  yang dilaksanakan di Lapangan Tugu Pahlawan Surabaya, minggu (22/10/2023).

Pemilihan lokasi Tugu Pahlawan di Surabaya sebagai tempat diselenggarakannya apel Hari Santri 2023 bukan tanpa alasan. Sebab monumen yang dibangun untuk memperingati peristiwa 10 November 1945 juga berkaitan dengan sejarah penetapan Hari Santri.

Lantas seperti apa sejarah Tugu Pahlawan di Surabaya? Dan seperti apa kaitannya antara monumen Tugu Pahlawan dan sejarah Hari Santri Nasional itu? Simak penjelasannya berikut ini:

Dikutip dari laman resmi Badan Perencanaan Pembangunan Kota Surabaya, Tugu Pahlawan didirikan pada tanggal 10 November 1951 dan diresmikan pada tanggal 10 November 1952 oleh Presiden Soekarno. Tugu Pahlawan berlokasi di Jl. Pahlawan, Alun-alun Contong, Kecamatan Bubutan, Kota Surabaya.

Tujuan pembangunan Tugu Pahlawan di Surabaya adalah untuk mengenang sejarah perjuangan para pahlawan kemerdekaan bangsa Indonesia dalam pertempuran 10 November 1945 di Surabaya. Selain itu, tugu nasional tersebut dibangun dengan tujuan untuk:

– Mengenang para pahlawan, terutama arek-arek Suroboyo yang gugur dalam pertempuran melawan penjajah di Surabaya, 10 November 1945.

– Menghargai jasa para pahlawan yang telah berjuang untuk kemerdekaan Indonesia.

– Membangun jiwa nasionalisme demi mewujudkan karakter kepahlawanan kepada generasi penerus bangsa.

– Menanamkan nilai-nilai positif dari karakter kepahlawanan.

– Menumbuhkan rasa cinta bangsa dan tanah air Indonesia.

Pada tanggal 10 November 1991 mulai dibangun Museum Sepuluh November di areal Kompleks Tugu Pahlawan. Museum ini bertujuan untuk mendukung keberadaan Tugu Pahlawan, serta melengkapi fasilitas sejarahnya dan diresmikan pada tanggal 19 Februari 2000 oleh Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur).

Adapun kepemilikan Museum 10 November dan Monumen Tugu Pahlawan Surabaya dipegang oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Surabaya dan pengelolaannya di bawah tanggung jawab Unit PelAaksana Teknis Daerah (UPTD) Monumen Tugu Pahlawan dan Museum Sepuluh Nopember.

Untuk diketahui bahwa momen sejarah pertempuran 10 November 1945 di Surabaya ini tak lepas pula dengan sejarah Resolusi Jihad 22 Oktober 1945 oleh K.H. Hasyim Asy’ari yang menjadi cikal bakal diperingatinya Hari Santri Nasional (HSN) setiap tanggal 22 Oktober.

Resolusi Jihad yang dipimpin oleh K.H. Hasyim Asy’ari di kalangan para santri bertujuan untuk membangkitkan semangat rakyat dalam mempertahankan kemerdekaan, terutama di kalangan kiai dan santri. Dan peristiwa pertempuran 10 November 1945 di Surabaya menjadi saksi keheroikan para santri.(Zm/DetikNews)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

one × four =

Share post:

#TERPOPULER

#TERKAIT

Imigrasi Ponorogo Amankan WNA Suriah Pelanggar Izin Tinggal Kunjungan.

PONOROGO - Kantor Imigrasi Kelas II Non TPI Ponorogo...

Anggota DPRD Ponorogo, Sunyoto; Pramuka Harus Rela Berkorban Bagi Bangsa dan Negara.

PONOROGO - Puluhan warga desa Karangan dan anggota Gerakan...

Festival Karawitan Grebeg Suro, Langkah Nyata Ponorogo Menuju Kota Wisata Budaya.

PONOROGO - Pemerintah Kabupaten Ponorogo kembali menunjukkan komitmennya dalam...

Pertama Kali dan Satu-Satunya di Dunia. Ponorogo Adakan Konser Musik Keroncong Selama 24 Jam Non Stop.

PONOROGO - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ponorogo melalui Dinas Kebudayaan,...