Madiun – harga beras di pasaran sampai saat ini belum terkendali. Yakni, masih sekitar Rp 14 ribu per kilogram (kg).
Sedangkan beras stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP) Rp 10.900 per kg.
Kabid Usaha Perdagangan Dinas Perdagangan Siti Nurzanah mengungkapkan bahwa kenaikan harga beras tidak terlepas dari kenaikan harga gabah di tingkat produsen.
Adapun kenaikannya mencapai Rp 7.200 per kg. Sedangkan, harga gabah kering giling tembus Rp 12 ribu per kg.
Selain itu, naiknya harga gabah tersebut diakibatkan oleh kurangnya stok di lapangan sehingga memicu kenaikan harga di tingkat petani.
Otomatis di pasaran mengambil margin sekitar Rp 13–14 ribu. Sebelum itu, dirinya sempat ke penggilangan harganya tembus Rp 12.500, Jumat (6/10).
Berbagai upaya dilakukan dinas perdagangan untuk mengatasi kenaikan harga pangan tersebut.
Salah satunya dengan menggandeng Bulog untuk menggelar operasi beras SPHP di Pasar Besar Madiun (PBM), Pasar Sleko, Pasar Kojo dan Warung Tekan Inflansi (Warteg) di Jalan Merpati.
Siti mengatakan, dirinya ingin merambah ke Pasar Sri Jaya juga, namun belum terealisasi. (Gm/RadarMadiun)