Ngawi – Api masih berkobar di lereng sisi utara Gunung Lawu, kemarin (5/10). Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang terjadi tahun ini telah memecahkan rekor.
Bila dihitung sejak 30 Agustus lalu, areal hutan yang terbakar dalam karhutla tahun ini mencapai 1.250 hektare.
Wabup Ngawi Dwi Rianto Jatmiko mengatakan kebakaran ini termasuk paling besar di hutan lindung Gunung Lawu yang masuk di wilayah Ngawi
Antok, mengatakan bahwa tahun ini pola karhutla di Lawu berbeda dengan yang terjadi dalam 10 tahun terakhir.
Pada tahun 2015, 2018, dan 2019 lalu, titik api bermula dari Magetan dan Karanganyar. Titik api dari kabupaten tetangga lantas berdampak ke wilayah hutan di Ngawi.
Namun di tahun ini, titik api justru muncul dari Ngawi, lalu meluas ke Magetan dan Karanganyar.
Karhutla di Lawu diperparah oleh dampak fenomena el nino. Suhu panas dan angin kencang membuat api cepat menjalar.
Ia mengatakan hal ini pertama kalinya kebakaran di Gunung Lawu dipadamkan dengan water bombing.
Saat ini, Satgas Penanggulangan karhutla Lawu terus berupaya memadamkan api. Baik dengan menerapkan metode sekat bakar dan gepyok, maupun water bombing. (Yi/RadarMadiun)