Magetan – Personel tim gabungan berupaya keras agar kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Gunung Lawu tidak meluas.
Berbagai upaya dilakukan sebagai langkah antisipasi kebakaran di Gunung Lawu tersebut. Seperti pembuatan sekat api alias ilaran yang pernah dilakukan beberapa waktu lalu.
Yakni saat kebakaran melanda kawasan hutan di petak 33A RPH Manyul, Desa Girimulyo, Kecamatan Jogorogo, Ngawi. Petugas gabungan membuat sekat bakar hingga sejauh 20 kilometer di lereng utara Gunung Lawu.
Kasi Pencegahan dan Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Magetan Suparman mengatakan hari ini api sudah sampai di wilayah Magetan.
Suparman menyampaikan, ilaran dibuat di kawasan hutan masuk Desa Ngiliran, Panekan, sejak Sabtu (30/9).
Sehari setelah awal karhutla Lawu terjadi di wilayah Kecamatan Jogorogo, Ngawi.
Asap tak berhenti mengepul dari Lawu. Kobaran api terlihat jelas saat malam. karhutla belum berakhir.
Suparman menjelaskan antisipasi perluasan amuk si jago merah, ilaran bakal disambung dengan yang dibuat di wilayah Ngawi.
Karhutla di Gunung Lawu menjadi fokus perhatian saat ini. BPBD terus berkoordinasi dengan provinsi terkait hal itu.
Ia menerangkan terkait karhutla, didirikan posko pemantauan dan kedaruratan di Ngiliran.
Asper BKPH Lawu Selatan Windu Prasistama menuturkan, pembuatan ilaran akan berlanjut. Yakni di Desa Tapak dan Sukowidi di Kecamatan Panekan.
Windu mengatakan sejauh ini, sudah terbentuk lebih dari satu kilometer ilaran. Pembuatan ilaran nanti juga akan melibatkan LMDH (lembaga masyarakat daerah desa).
Windu menyampaikan, bentangan karhutla mencapai dua sampai tiga kilometer. Itu mulai Ngawi sampai Magetan.
Ia menjelaskan kawasan hutan lindung dengan medan terjal tak bisa dijangkau petugas. Pihaknya berupaya agar hutan yang dekat permukiman tidak sampai tersentuh api. (Yi/RadarMadiun)