Radio Songgolangit 20.58
Madiun – Pelajar di kota madiun menjalani skrining dampak rokok kemarin (13/9). Itu dilakukan untuk melihat dampak paparan asap rokok terhadap mereka. Ada tiga indikator yang dijadikan patokan. Warna hijau masih aman, kuning bisa masuk perokok aktif atau pasif. Sedangkan merah, sudah parah.
Dari puluhan siswa SMKN 1 Kota Madiun yang mengikuti skrining tim Puskesmas Sukosari, mayoritas masih masuk indikator warna hijau. Artinya, dampak rokok di kalangan siswa belum parah atau bisa dicegah.
Namun, ada 2–3 orang yang masuk kategori kuning. Rata-rata mereka adalah perokok aktif. Ada juga beberapa pelajar yang terdeteksi sebagai perokok pasif. Mereka masuk kategori rawan terdampak efek negatif rokok. Rata-rata para siswa tersebut menjadi perokok pasif karena ayahnya merokok di rumah atau kerap berada di lingkungan perokok.
Koordinator Pelayanan UKS Puskesmas Sukosari drg Fauzia Koesdianarwati mengatakan, Prinsipnya ini deteksi dini kesehatan siswa supaya tahu punya penyakit apa. Kalau butuh rujukan, kami anjurkan ke puskesmas atau faskes terdekat. Juga untuk mencegah perilaku perokok muda yang akan berdampak buruk terhadap kesehatan. (Gm/RadarMadiun)