Sragen – Daya tampung Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas 2 A Sragen saat ini sudah mencapai 505 tahanan. Lapas tersebut over kapasitas dari selayaknya penghuni tahanan. Namun, Sragen masih dipercaya dalam hal pelayanan kesehatan untuk warga binaan.
Kepala Lapas Kelas 2 A Sragen Tunggul Bawono menyampaikan, kapasitas ideal di lapas Kelas 2 A Sragen hanya 381 tahanan. Tetapi sekarang berisi 505 orang.
Pihaknya menyampaikan, selama menjabat, warga binaan terbanyak didapati sampai 505 orang. Di lapas Sragen sendiri ada 6 blok yang digunakan. Warga binaan kebanyakan tersangkut kasus narkoba. Mengingat kondisi lapas yang kelebihan penghuni, pihaknya menambah pengamanan. Selain itu sarana dan prasarana penunjang untuk tidur, makan dan minum para warga binaan ditingkatkan. Selain itu Lapas Sragen juga meningkatkan pelayanan kesehatan bagi warga binaan.
Klinik Lapas Sragen kini sudah mendapat izin klinik. Dan sudah ada dokter serta tiga orang perawat yang membantu. Klinik yang disiapkan juga sudah melengkapi standar mulai ruang pemeriksaan hingga ruang ibu menyusui
Perawat Ririn Ika Suparwati menyampaikan, untuk kunjungan dari warga binaan seperti pada umumnya lapas. Penyakit yang dialami seperti sakit kepala, dan penyakit kulit.
Pihaknya menjelaskan untuk klinik lapas Sragen menjadi percontohan di Jawa Tengah selain Lapas Pati. Di Indonesia hanya ada 40 lapas yang menjadi percontohan. Terkait pengolahan limbah medis, di Lapas Sragen juga sudah bekerjasama dengan RSUD Sragen. (Mu/radarsolo)