UncategorizedHarga Bahan Pokok Terus Melambung Naik

Harga Bahan Pokok Terus Melambung Naik

Date:

Pacitan – Sepekan terakhir  harga sejumlah bahan pokok  penting (bapokting) cenderung naik. Berdasarkan data Sistem Informasi Ketersediaan dan Perkembangan Bapokting yang naik harga antara lain beras, telur, ayam potong dan daging sapi.

Di pasaran, harga beras naik cukup signifikan. Termahal satu sak (25 kilogram) Rp 340 ribu. Paling murah Rp 280 ribu per sak (25 kilogram). Sedangkan kemasan lima kilogram Rp 70 ribu hingga Rp 72 ribu.

Yuni Astuti, pedagang di Pasar Arjowinangun,  menambahkan sepekan terakhir semua jenis beras naik harga Rp 600 sampai Rp 1.000 per kilogram. Stok beras dia peroleh dari supplier luar daerah, dengan harga Rp14 ribu per kilogram.

Selain beras, harga cabai rawit dan cabai merah besar juga naik signifikan. Yakni, tembus Rp 40 ribu dari semula Rp 30 ribu per kilogram. Cabai merah besar naik Rp 8 ribu menjadi Rp 38 ribu dari semula Rp 30 ribu per kilogram.

Kenaikan harga komoditas pangan diperkirakan masih akan berlanjut. Mengingat puncak El Nino akan berlangsung hingga September nanti. Sebab, dampak El Nino selain memengaruhi cuaca juga berpengaruh pada produksi pertanian secara keseluruhan.

Kasi Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pacitan Radite Suryo Anggoro menjelaskan akibat kemarau panjang yang membuat ketersediaan air untuk pertanian menyusut drastis. Imbasnya banyak petani yang gagal panen karena kekurangan air. Begitu pula faktor cuaca ekstrem saat ini.

Pihaknya memprediksi puncak kemarau terjadi pada September nanti. Itu sesuai prakiraan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Jawa Timur, bahwa kemarau tahun ini lebih kering dibandingkan tiga tahun terakhir.

Terlebih, ada potensi El Nino atau fenomena pemanasan suhu muka laut hingga 60 persen. Sedangkan saat ini intensitas La Nina terus melemah.

El Nino dan La Nina merupakan dinamika atmosfer dan laut yang memengaruhi cuaca di sekitar laut Pasifik. Ketika El Nino berlangsung, musim kemarau sangat kering serta permulaan musim hujan terlambat. Sedangkan ketika La Nina, musim penghujan tiba lebih awal. (Sg/RadarMadiun)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

eight − one =

Share post:

Artikel Menarik

Artikel Terkait
Related

Tim Kementerian PU Kunjungi TPA Mrican, Pelajari Pengelolaan Sampah

Ponorogo – Tim dari Kementerian Pekerjaan Umum Bidang Teknik...

Limbah Kotoran Sapi Cemari Sungai Sooko, DLH Ponorogo Galang Kolaborasi Solusi

PONOROGO – Plt. Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Marjono, memberikan...

Giv Perfumed Beauty Body wash, Kecantikan dan Keharuman Mewah!

Giv Perfumed Beauty Body Wash sabun cair yang memberikan...

Masak Jadi Lebih Istimewa Bareng Kecap Sedaap Yellow Bean

Bunda pasti sering bingung kan, bagaimana bikin masakan sehari-hari...