Lifestyle – Kuliner Ponorogo emang gak ada obat sih. Mau yang berat, camilan, sampai yang segar-segar ada semua. Ketika di Ponorogo, tidak ada salahnya mencoba beragam kuliner yang banyak banget.
Apa saja makanan maupun minuman yang menjadi ciri khas Ponorogo. Berikut aneka kuliner khas asal daerah yang dikenal dengan kesenian dan pendidikan Islam-nya ini.
1. Sate ayam Ponorogo
Sate ayam yang dikembangkan di Ponorogo memiliki ciri khas tersendiri. Salah satunya dari irisan dagingnya yang memanjang dan pipih. Dengan demikian, bentuknya pun berbeda dibandingkan dengan makanan serupa dari beberapa dari daerah.
Selain itu, bumbu sate Ponorogo memiliki warna cerah dengan rasa yang cenderung manis. Ini berbeda dengan produk serupa asal Madura yang rasa bumbunya berwarna pekat dan dominan pedas.
2. Dawet Jabung
Minumanpelepas dahaga ini banyak dijual di wilayah Desa Jabung, Kecamatan Mlarak. Sejumlah lapak penjual kuliner ini banyak berdiri di kawasan perempatan yang tak jauh dari Pondok Modern Darussalam Gontor.
Saban hari, sejumlah warung itu menjadi jujugan warga. Dari mereka ada yang penasaran maupun kangen dengan rasa dawet khas Ponorogo ini, yaitu manis, gurih dan segar yang bercampur menjadi satu. Rasa itu merupakan perpaduan bahan baku, mulai sirup gula merah, santan, cendol, tape ketan hitam, gempol, dan nangka.
Yang menarik dari penyajian dawet jabung adalah setiap pembeli hanya diperolehkan mengambil mangkuk yang disodorkan bersama nampan kecil oleh penjual. Konon, bagi yang nekat mengambil mangkuk beserta nampak kecil dan berhasil, maka akan menikah dengan penjual.
3. Jenang Mirah
Jajanan ini merupakan salah satu komoditas legendaris di Ponorogo. Sebab, sudah ada sejak puluhan tahun lalu dan masih eksis hingga hari ini karena rasa, teksturnya yang legit banyak diminati pecinta kuliner. Maka tak heran, Jenang Mirah ini banyak digunakan sebagai oleh-oleh.
Untuk rasanya merupakan perpaduan dari manis dari gula Jawa dan gurih dari santan yang digunakan mengadoni tepung ketan. Pembelian jenang ini dapat langsung di tempat produksi di Desa Losari, Kecamatan Jetis. Selain itu, jajanan sudah banyak dijual di pusat oleh-oleh. Tidak hanya di Ponorogo tapi juga di daerah lain.
4. Gethuk Golan
Jajanan tradisional ini juga sudah dibuatdan dijual secara turun temurun. Saat ini, mayoritas warga yang masih memproduksinya merupakan generasi ketiga dari pembuat sebelumnya. Meski demikian, salah satu kuliner masih banyak diminati.
Salah satu alasannya, karena rasanya yang tetap menggugah selera. Selain itu, teksturnya lebih pulen dibandingkan gethuk pada umumnya. Untuk menyajikannya, olahan singkong itu ditambah dengan ketan, jadah, cenil, parutan kelapa, dan gula merah cair. Kuliner ini bisa ditemukan di Desa Golan, Kecamatan Sukorejo.
5. Soto Borang Ponorogo
Kabupaten Ponorogo juga memiliki soto ayam sebagai kuliner khasnya, yaitu Soto Borang. Kuliner ini banyak diminati karena memiliki cita rasa yang segar dan lezat. Di dalam satu porsinya terdiri dari daging ayam tusuk, tauge, kol, tomat, irisan daun bawang, telur rebus, bawang goreng hingga perasan jeruk nipis.
Untuk dapat menikmati soto ayam ini, kamu bisa datan ke Jalan Niken Gandini, Singosaren, Kecamatan Jenangan. Selain itu, juga di lapak lain yang merupakan caban dari Soto Borang 1, yakni di Jalan Gajah Mada, Pesantren, Surodikraman, Kecamatan Ponorogo.
6. Sego Gegog Ponorogo
Kuliner tradisional lain di Ponorogo adalah Sego Gegog. Konon, masakan ini merupakan makanan favorit para warok, yakni orang sakti dalam kesenian reog. Salah satu alasannya, kuliner ini memiliki rasa yang pedas.
Makanan yang penyajiannya dengan dibungkus daun pisang ini dapat ditemukan di Jalan Prajuritan, Kelurahan Tambakbayan. Ketika bungkusnya dibuka, aroma Sego Gegog langsung tercium. Sebab, per bungkusnya sudah dilengkapi dengan bumbu dan lauk yang diberi bumbu parutan kelapa, rempah-rempah dan daun kemangi.(Hs/IDNTimes)