Jogja – Kemarau panjang memberikan pengaruh cukup besar bagi kalangan peternak di Kebumen. Para peternak mengaku kesulitan mencari rumput segar untuk pakan hewan. Solusinya, mereka terpaksa memberikan pakan ternak menggunakan jerami kering.
Seperti dialami peternak di Desa Setrojenar, Kecamatan Buluspesantren. Jerami kering dipilih sebagai alternatif pakan ternak karena ketersediaan rumput kini semakin terbatas.
Paryanto mengatakan Mau gimana lagi, ngarit (cari rumput) susah. Pakai pakan seadanya, yang penting sapi mau makan, Senin (30/10).
Paryanto mengaku, musim kemarau berkepanjangan membuat sebagian peternak kelimpungan. Di satu sisi peternak tidak mampu jika mengeluarkan uang untuk membeli rumput. Di lain sisi nafsu makan sapi tidak stabil ketika rutin diberikan pakan jerami kering.
Peternak lain, Surahman, 45, mengaku telah memberikan jerami kering sebagai pakan ternak alternatif selama tiga bulan terakhir. Surahman tidak bisa berbuat banyak sembari menanti musim hujan tiba.
Menurutnya, pemberian pakan jerami kering kurang baik untuk perkembangan maupun bobot sapi. Biasanya kalangan peternak menyiasati campuran pakan menggunakan dedak serta bubuk garam.
Surahman mengatakan kalau bahasa orang sini pakai kombor, dedak campur garam. Itu pun dedak sekarang sudah mulai mahal.
Sementara itu, Kepala BPBD Kebumen Haryono Wahyudi menerangkan, prediksi musim hujan di wilayah Kebumen segera tiba. Dari pengamatan dan hasil analisa BMKG,
Wilayah Kebumen akan turun hujan pada November mendatang. Asumsi November sudah hujan. Rerata awal musim hujan ini mudur satu dasarian. (Rq/radarjogja)