Pacitan – Meski sama-sama tentang cinta tanah air, sumpah pemuda yang diikrarkan 95 tahun silam, tentu berbeda makna dengan masa kini. Dulu bermakna semangat untuk merebut kemerdekaan dari penjajah. Kini lebih bermakna mengisi kemerdekaan dengan beragam kegiatan positif.
Kepedulian pada alam dan lingkungan salah satunya. Seperti yang digeluti sekelompok pemuda dalam komunitas Sahabat Penyu Pacitan (SPP), di kawasan Pantai Pancer Door, Ploso, Kota Pacitan.
Berbekal alat seadanya, mereka berpatroli pada malam hari demi mengamankan telur penyu dari sasaran para pemburu liar, baik binatang maupun oknum warga.
Salah seorang anggota SPP, Slamet Riyadi mengatakan sudah sekitar enam tahun pihaknya melakukan kegiatan tersebut. Ratusan telur yang didapat lantas dipindahkan ke bak penangkaran milik komunitas Peduli Satwa dan Lingkungan Pacitan (PSLP) untuk ditetaskan dan kelak dilepasliarkan ke laut bebas.
Melihat tukik atau bayi penyu dilepasliarkan ke laut lepas, merupakan kebahagiaan tersendiri bagi 36 anggota komunitas ini. Pun, kesempatan yang dinantikan banyak warga setempat.
Slamet menambahkan tujuan diadakannya kegiatan ini agar ekosistem penyu tetap lestari dan tidak punah di pantai tersebut. (Fm/radarmadiun)