Ngawi – Tega. Ungkapan itu layak menggambarkan aksi penyekapan yang dilakukan Susilawati kepada Rofia Tusania, 23, dan anaknya yang baru berusia dua tahun.
Pada Selasa (17/10), Rofia dan sang anak disekap warga Ngawi itu di kamar mandi selama enam jam. Parahnya, kamar mandi dalam kondisi gelap gulita.
Penyekapan ini dilakukan di rumah Susilawati di Perumahan Madiasri, Desa Beran, Kecamatan/Kabupaten Ngawi.
Tak hanya disekap, Rofia dan anaknya juga tak diberi makan dan minum selama meringkuk di kamar mandi.
Aksi ini baru diketahui warga sekitar pukul 19.00, ketika Rofia terus berteriak minta tolong lantaran anaknya tak henti menangis.
Warga sekitar berusaha membuka jendela rumah Susilawati guna memeriksa kondisi ibu dan anak yang disekap tersebut.
Malang bagi Rofia, warga tak dapat berbuat banyak lantaran kamar mandi dikunci dan si pemilik rumah tak ada di tempat. Warga hanya membawakan makanan dan minuman kepada ibu dan anak itu.
Baru setelah Susilawati tiba di rumah, kedua korban akhirnya berhasil dikeluarkan dari kamar mandi.
Korban diketahui merupakan warga Desa Kwadungan Lor, Kecamatan Padas, Ngawi. Petugas Polsek Ngawi Kota yang tiba di lokasi langsung membawa pelaku dan korban ke mapolsek. Selain memeriksa korban dan pelaku, polisi juga telah menggali keterangan dari para saksi. (Rq/radarmadiun)
