PONOROGO – Kondisi jalan licin dan berlumpur di Kecamatan Sawo, Kabupaten Ponorogo, masih menjadi keluhan warga sejak empat hari terakhir hingga Jumat (1/8/2025). Ruas jalan di Desa Tempuran dan Desa Sriti tetap sulit dilalui. Kondisi ini menyulitkan mobilitas warga, terutama anak-anak sekolah yang harus berjuang melewati jalanan becek untuk mencapai tempat belajar.
Di Dukuh Krajan, Desa Tempuran, jalan makadam (batu pecah) yang sempat dibangun talud beberapa bulan lalu kini kerap tergenang lumpur saat hujan. “Setiap turun hujan, jalannya langsung becek dan sulit dilalui,” ujar seorang warga. Sementara itu, di Dukuh Ndali, Desa Sriti, jalan cor beton yang sudah rusak parah sempat diuruk warga saat cuaca panas. Namun, hujan kembali datang dan mengubah tanah urukan tersebut menjadi licin.
Kondisi serupa terjadi di Dukuh Ngelo, Desa Sriti, di mana jalan aspal yang rusak dan hanya ditambal batu kemudian diuruk tanah. Akibatnya, permukaan jalan menjadi sangat licin, terutama di bagian menurun dan berkelok. “Jalannya sempit dan harus bergantian jika ada kendaraan dari arah berlawanan,” keluh seorang warga.
Anak-anak sekolah menjadi kelompok yang paling terdampak. Mereka terpaksa berjalan hati-hati atau bahkan memutar jalan untuk menghindari jalur terburuk. Pengendara motor juga harus ekstra waspada agar tidak tergelincir. (hmr)