HomeInternasionalIran Angkut Ranjau ke Kapal, Ancaman Blokade Selat Hormuz Menguat?

Iran Angkut Ranjau ke Kapal, Ancaman Blokade Selat Hormuz Menguat?

Date:

Internasional – Militer Iran dilaporkan telah mulai memuat ranjau ke kapal-kapalnya yang beroperasi di wilayah Teluk Persia sejak bulan lalu. Informasi ini disampaikan oleh dua pejabat Amerika Serikat yang menyatakan kekhawatiran bahwa Iran tengah bersiap untuk melakukan blokade terhadap Selat Hormuz, menyusul eskalasi ketegangan dengan Israel dalam beberapa waktu terakhir.

Salah satu sumber mengatakan kepada Reuters bahwa proses pemuatan ranjau ke kapal-kapal Iran dimulai tak lama setelah Israel meluncurkan Operasi Rising Lion terhadap Iran pada 13 Juni lalu.

Meski begitu, belum ada kepastian apakah ranjau-ranjau tersebut telah diturunkan dari kapal atau masih berada di dalamnya. Reuters pun belum bisa mengonfirmasi waktu pasti aktivitas pemuatan tersebut.

Dua sumber Reuters tidak menjelaskan secara rinci bagaimana pemerintah AS memperoleh informasi terkait pengangkutan ranjau ini. Namun, informasi intelijen semacam itu umumnya diperoleh melalui citra satelit atau bocoran dari sumber rahasia.

Reuters telah berupaya menghubungi Gedung Putih untuk mendapatkan tanggapan atas laporan tersebut. Seorang pejabat Gedung Putih menyatakan bahwa kebijakan Presiden AS Donald Trump telah berhasil mencegah upaya Iran untuk menutup selat strategis tersebut.

“Berkat pelaksanaan Operasi Midnight Hammer yang brilian oleh Presiden, kampanye yang sukses melawan Houthi, dan kampanye tekanan maksimum, Selat Hormuz tetap terbuka, kebebasan navigasi pulih, dan Iran melemah secara signifikan,” kata pejabat Gedung Putih tersebut.

Sementara itu, Kementerian Pertahanan AS belum memberikan tanggapan resmi, dan perwakilan Iran di PBB juga tidak memberikan komentar terkait laporan tersebut.

Menurut dua sumber Reuters lainnya, langkah Iran memuat ranjau ke kapal bisa saja merupakan bagian dari strategi pengelabuan untuk meyakinkan Amerika Serikat bahwa mereka berniat menutup Selat Hormuz, padahal bisa jadi tidak demikian. Namun, tindakan ini juga berpotensi menjadi indikasi bahwa militer Iran memang sudah bersiap dan hanya menunggu perintah untuk melancarkan blokade.

Selat Hormuz sendiri merupakan jalur laut sempit yang menghubungkan Teluk Persia dengan Teluk Oman dan Laut Arab. Terletak di antara Semenanjung Arab dan wilayah pesisir selatan Iran, selat ini memiliki peran strategis dalam lalu lintas energi global.

Sekitar 20 hingga 30 persen dari total minyak mentah dunia serta gas alam cair (LNG) dikirimkan melalui jalur ini. Gangguan di Selat Hormuz, termasuk potensi penutupan, diyakini bisa memicu dampak besar terhadap stabilitas ekonomi global.

Negara-negara seperti Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Kuwait, dan Irak mengandalkan Selat Hormuz untuk mengekspor sebagian besar minyak mentah mereka, terutama ke pasar Asia. Sementara itu, Qatar sebagai salah satu eksportir LNG terbesar di dunia juga mengandalkan selat ini hampir sepenuhnya untuk pengiriman gasnya.

Pada tahun 2019, Iran pernah melontarkan ancaman untuk menutup Selat Hormuz sebagai reaksi terhadap tekanan ekonomi dan geopolitik dari Amerika Serikat serta sekutunya. Meski hanya berupa ancaman, hal tersebut telah memicu kegelisahan besar di pasar energi dunia. (hmr)

sumber: cnnindonesia

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

4 × one =

Share post:

#TERPOPULER

#TERKAIT

MUI Jatim Dukung Fatwa Haram Sound Horeg dari Ponpes Pasuruan.

Nasional - Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Timur menyatakan...

Hari Bhayangkara ke-79 di Ponorogo Tegaskan Komitmen “Polri untuk Masyarakat”.

PONOROGO - Kepolisian Resor (Polres) Ponorogo menggelar upacara peringatan...

Pameran Seni Rupa “HURIP” Resmi Ditutup, Ponorogo Semakin Kuat di Peta Seni Rupa Nasional.

PONOROGO – Setelah seminggu memamerkan beragam karya seni, Pameran...

Puncak Karya Mahasiswa PIAUD INSURI Ponorogo 2025: Wadah Unjuk Kemampuan Calon Pendidik Anak Usia Dini.

PONOROGO – Sebanyak 30 mahasiswa semester dua dari Program...