Ponorogo – Ribuan warga memadati sepanjang Jalan Urip Sumoharjo, lokasi digelarnya Festival Ponorogo Night yang untuk pertama kalinya diselenggarakan oleh Pemerintah Kabupaten Ponorogo pada Sabtu (31/05/2025).
Puluhan pertunjukan seni serta berbagai aktivitas lainnya turut memeriahkan festival ini.
Acara tersebut mencakup Kirab hasil bumi dari 21 kecamatan, Buceng Porak, Bazar UMKM, pertunjukan seni tradisional, donor darah, kegiatan bakti sosial, angkringan dan jajanan gratis, podcast dan talkshow langsung, pesta rakyat, nonton bareng film bertema kebangsaan, pertunjukan seni pencak silat dan bela diri, pagelaran Reog dan Barongsai, serta orasi kebangsaan.
Festival dibuka dengan kirab hasil bumi yang menampilkan 25 tumpeng, berjalan sejauh sekitar satu kilometer mulai dari simpang empat Pasar Legi hingga simpang empat Tambak Bayan di sepanjang Jalan Urip Sumoharjo.
Dalam keterangannya, Kang Giri mengungkapkan makna dari tumpeng yang diarak tersebut.
“Gotong royong adalah roh dari sila-sila Pancasila. Dan mengapa tumpeng terbuat dari hasil bumi, karena kami mempunyai semangat bersama untuk menjadikan Ponorogo subur dan makmur,” jelasnya.
Kang Sugiri Sancoko juga mengajak seluruh masyarakat untuk turut merayakan momen Hari Lahir Pancasila.
“Nanti malam kami mengundang masyarakat semua. Kita semua berkumpul bersama dengan segala suguhan atraksi kebudayaan. Semua komplit dalam rangka Hari Lahir Pancasila,” tutur Bupati yang menjabat dua periode tersebut.
Salah satu momen lucu terjadi saat kirab, ketika warga tampak saling berebut hasil bumi yang belum sempat didoakan, yang membuat Kang Bupati Sugiri Sancoko tersenyum melihatnya. (hmr)