Ponorogo – Gubernur Jawa Timur menghadiri acara toping off Gedung KH. Abdurahman Wahid (Gus Dur) RSU Muslimat Ponorogo pada Rabu (14/05/2025). Momen ini menandai penyelesaian tahap akhir pembangunan khususnya pengecoran gedung megah tujuh lantai di Jalan A. Yani tersebut.
Dijelaskan oleh Andi Nurdiana kepala direktur Rumah sakit Muslimat Ponoroto area pembangunan seluas 8090 m2. Diharapkan bisa beroperasional pada Desember 2025 sekaligus merupakan persembahan menyongsong 100 th NU.
Bangunan ini melengkapi bangunan awal yang berada disisi barat dengan berbagai penambahan fasilitas baik kamar rawat inap, kamar bersalin, ruang operasi maupun ICU. Pusat pelayanan kesehatan ibu anak.
Sementara Idam Mustofa ketua PCNU Ponorogo mengharapkan untuk target bisa diresmikan dan beroperasional lebih cepat yaitu pada bulan Oktober 2025.
Bupati Kang Sugiri Sancoko, SE, MM dalam sambutannya berharap semua bisa berpartisipasi untuk mensukseskan pembangunan dari RS Muslimat sebagai kebanggaan warga Ponorogo.
Masih panjang pembangunan, sehingga kerjasama dengan semua fihak untuk terus ditingkatkan.” ungkapnya.
Muh Nuh Dea. selaku syuriah PB NU pusat. Mantan Menteri Pendidikan ini menyatakan terimakasih kepada semua pihak,dirinya menjabarkan bahwa RS muslimat yg awalnya sederhana menjadi RS modern.Dirinya berharap dikalangan NU untuk bisa merealisasikan pikiran pikiran yang modern.
Ide saja tidak cukup, harus bisa diwujudkan bersama. NU sudah teruji bisa tumbuh dan berkembang. Semoga jadi investasi amal kebaikan. Eksistensi hadir karena ada manfaat. Nu menunjukan layanan kesehatan. Semoga jadi deposito kebaikan” ungkapnya.
Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jawa Timur menyatakan bahwa menjadi apresiasi tersendiri terhadap Muslimat Cabang Ponorogo, mengingat pada saat ground breaking dirinya hadir dan bisa hadir meresmikan toping off membuktikan semua bisa bekerja secara terukur terealisasi dengan baik.
Dirinya juga menjabarkan NU juga sudah membangun fakultas kedokteran.
“Sehingga bangun organisasi bisa kokoh dan komplit karena juga ada basis Scientific” jelasnya.
Dirinya berharap dengan adanya bangunan RS Muslimat Ponorogo dengan 7 lantai ini menjadi penguatan dalam melayani umat. “Semoga diberi kelancaran Oktober selesai, bisa beroperasional.” pungkasnya.
Dengan target operasional Oktober 2025, RS 7 lantai ini akan melengkapi fasilitas kesehatan ibu dan anak, sekaligus menjadi persembahan istimewa menyongsong seabad NU. Seluruh pihak berkomitmen untuk mempercepat penyelesaian pembangunan, mewujudkan layanan kesehatan yang lebih baik bagi masyarakat Ponorogo. (hmr)
