Internasional – Timnas Indonesia U-17 diminta untuk tetap rendah hati setelah meraih kemenangan atas Korea Selatan dalam laga pembuka Piala Asia U-17 2025. Anak asuh Nova Arianto diketahui memulai turnamen dengan baik setelah berhasil mengalahkan salah satu tim unggulan tersebut.
Gol Evandra Florasta pada masa injury time menjadi penentu kemenangan. Dengan tiga poin yang sudah dikantongi, Timnas Indonesia U-17 kini semakin dekat ke babak perempat final sekaligus membuka peluang tampil di Piala Dunia U-17 2025.
Meskipun perayaan kemenangan dianggap wajar dilakukan oleh Evandra dan rekan-rekannya, mereka diingatkan bahwa perjuangan belum berakhir. Timnas Indonesia U-17 masih harus menghadapi Yaman pada 7 April dan Afghanistan pada 10 April mendatang.
Dalam pertandingan melawan Korea Selatan, performa Timnas Indonesia U-17 dinilai masih belum sepenuhnya matang. Selama 90 menit pertandingan, terlihat adanya kesalahan kolektif dan individu. Korea Selatan beberapa kali berhasil menembus pertahanan Indonesia dan melepaskan tembakan ke gawang yang dijaga oleh Daffa Al Gasemi. Namun, percobaan mencetak gol dari pemain-pemain Korea sering kali melenceng atau mudah diamankan oleh Daffa.
Data statistik yang dirilis AFC menunjukkan bahwa Korea Selatan melepaskan 21 tembakan sepanjang pertandingan, dengan rincian tiga tembakan tepat sasaran, 12 melenceng, dan sisanya diblokir.
Pertahanan Indonesia disebut sudah berada dalam tekanan sejak menit awal pertandingan. Kondisi ini dianggap sebagai pelajaran berharga bagi Nova Arianto dan anak asuhnya menjelang laga kedua.
Selain itu, kegagalan memenangkan duel di lini tengah juga menjadi sorotan. Distribusi bola yang kurang lancar membuat Indonesia jarang mendapatkan peluang emas. Sepanjang pertandingan, Timnas Indonesia U-17 hanya mampu menciptakan lima peluang, termasuk satu dari tendangan penalti.
Dalam aspek menyerang, beberapa blunder turut menghambat upaya Indonesia untuk menambah gol. Jika serangan balik dapat dilakukan dengan lebih efektif dan terencana, jumlah gol Indonesia pada level kontinental ini diyakini bisa bertambah.
Menghadapi Yaman dan Afghanistan yang secara teori memiliki kekuatan di bawah Korea Selatan, Timnas Indonesia U-17 tetap diingatkan untuk waspada dan tidak lengah. (hmr)