Ponorogo – Kasus penipuan paket dengan sistem Cash on Delivery (COD) kembali terjadi di wilayah ponorogo. Korbannya kali ini adalah salah satu pengusaha muda asal Ponorogo yang bernama Mohaim.
Saat dikonfirmasi oleh Radio Songgolangit mengenai kronologis kejadiaanya, Mohaim mengaku jika pada Jumat pagi (27/9) ia mendapat kiriman paket dari kurir, karena ia tidak berada di rumah, paket tersebut diterima dan dibayar oleh karyawannya.
Merasa tidak memesan barang melalaui E-commerce atau toko online, Mohaim pun berupaya menanyakan kepada petugas atau kurir. Namun sayang, dalam data paket tersebut tidak disebutkan jenis isi paket dan alamat toko yang jelas.
Setelah dibuka, ia mengaku jika isi paket tersebut berupa cotton bud yang harganya hanya berkisar 5000an saja, berbanding terbalik dengan harga paket yang harus ia bayar senilai ratusan ribu rupiah.
Setelah dikonsultasikan dengan kurir dan ekspedisi, kasus penipuan seperti ini sedang marak terjadi yang kerap dilakukan oleh oknum Toko Online “Nakal”. mereka kerap memanfaatkan data pribadi korbannya untuk melakukan pemesanan fiktif.
Kurir menyarankan jika merasa tidak memesan paket dengan sistem COD lebih baik ditolak, selain itu kurir juga menghimbau jika memesan paket dengan sistem COD, agar memberi tahu keluarga dirumah mengenai jenis paket dan harga paket, dan alangkah baiknya menghindari pemesanan paket dengan sistem COD.
Mohaim pun berpesan agar lebih berhati-hati dalam bermedia sosial, terlebih saat membagikan alamat ataupun nomer telepon pada orang yang tidak dikenal dan selalu berhati-hati dalam transaksi online dan memastikan bahwa data pribadi aman dari pihak yang tidak bertanggung jawab. (Dn/Tim Jurnalis Songgolangit FM)