Magetan – Kebiasaan membakar sampah selama musim kemarau menjadi penyebab meningkatnya kebakaran di Magetan. Sayangnya, banyak warga yang belum menyadari dampak berbahaya dari kebiasaan ini.
Ali Sukamto, Kabid Damkar Satpol PP dan Damkar Magetan, mengatakan, Kebakaran sering terjadi karena orang-orang membakar sampah tanpa memperhatikan lokasi. Ada yang membakar dekat sekolah, sehingga asapnya mengganggu aktivitas belajar. Ada juga yang melakukannya di pinggir jalan, yang mengganggu pengguna jalan.
Sebagai contoh, pada Rabu (18/9), tiga kejadian kebakaran dilaporkan, semuanya disebabkan oleh pembakaran sampah. Salah satu kebakaran terjadi di belakang SDN Magetan 1, Kelurahan/Kecamatan Magetan, sekitar pukul 10.49 WIB. Lokasi tersebut sebelumnya juga mengalami kebakaran pada Selasa (17/9) malam pukul 18.50 WIB.
Beruntung, kebakaran pada malam Selasa berhasil dipadamkan oleh petugas. Namun, keesokan harinya, api muncul lagi di lokasi yang sama akibat tumpukan sampah. Api hampir merembet ke bangunan sekolah, dan asapnya mengganggu siswa. Ia menjelaskan bahwa kebakaran ini dipicu oleh pembakaran sampah yang dilakukan dekat bambu di lahan kosong.
Kebakaran juga dilaporkan terjadi di Desa Bulugledeg, Kecamatan Bendo, di lahan bambu dekat kandang ternak, serta di Desa Turi, Kecamatan Panekan, yang berdekatan dengan Jalan Raya, sehingga mengganggu pengguna jalan.