Madiun – Gelar doktor yang disandang Walikota Madiun Maidi kian komplet. Itu bersamaan wisudanya di Gedung Universitas Tangerang Convention Center (UTCC), Tangerang Selatan, kemarin (28/11).
Predikat khusus itu datang bukan tanpa sebab. Pihak UT menilai Maidi sebagai sosok pembelajar tangguh. Mampu mengelola waktu antara kuliah, pekerjaan sebagai kepala daerah, keluarga, dan kehidupan sosialnya.
Maidi serius menyelesaikan studi di UT. Konsultasi tidak mengenal waktu dan biaya. Maidi berhitung, hanya Rp 12 juta biaya kuliah yang dikeluarkan per semester. Saat ada kesulitan dalam mengambil kebijakan, sejumlah guru besar menjadi rekan diskusi.
Tugas akhir program doktor (TAPD) berjudul Model Evaluasi Kebijakan Smart City: Studi Kasus Kota Madiun.
Maidi mengatakan, banyak pengetahuan yang dirinya dapat selama di UT. Mulai dari proses awal, administrasi, ujian masuk, matrikulasi, perkuliahan, serta ujian tertutup maupun terbuka, Menurut Maidi konsultasi serta diskusi dengan guru besar atau ahli menjadi pengalaman berharga.
Tidak hanya untuk pribadi, melainkan juga untuk kesejahteraan masyarakat. Hasil konsultasi dari para ahli mampu membawa solusi terhadap persoalan di Kota Madiun.
Dia juga menambahkan, jika di sini (UT) sering bertemu dengan profesor dan doktor untuk mencari penyelesaian suatu persoalan. Para ilmuwan selalu mendampingi dirinya selama tiga tahun hingga selesai menamatkan gelar Doktornya. (Gm/RadarMadiun)