Yogyakarta – Kalangan legislatif mendorong Pemkot Yogyakarta lebih memperhatikan kesejahteraan para kader Posyandu dan tim pendamping keluarga untuk menekan prevalensi stunting.
Meski prevalensi stunting Kota Yogya sudah berada di angka 12,6 persen atau jauh melampaui target nasional, butuh upaya lanjutan supaya kasus bisa semakin ditekan.
Ketua Komisi D DPRD Kota Yogyakarta, Suryani, mengatakan target realistis yang bisa dicanangkan ialah penurunan prevalensi stunting sampai di angka 10 persen, per akhir 2024 mendatang.
Sehingga pemerintah daerah harus memperhatikan serius intervensi sensitif yang jadi program lintas OPD di Pemkot Yogyakarta. Menurutnya, dibutuhkan dukungan penuh dari segi regulasi, supaya anggaran dapat digelontorkan untuk supporting kader-kader Posyandu yang diterjunkan secara langsung ke lapangan.
Sementara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Yogyakarta, Emma Rahmi Aryani, mengungkapkan, selaras hasil survei nasional, prevalensi stunting Kota Yogya di kisaran 13,8 persen, sementara target dari pusat adalah 12 persen di 2024. Bahkan, berdasarkan laporan yang digulirkan secara langsung di lapangan, prevalesnsinya lebih rendah lagi hingga menyentuh 12,6 persen. (Fm/tribun)