Ponorogo – Cuaca ekstrem diprediksi bakal melanda di sejumlah wilayah Ponorogo dalam waktu dekat. Hal itu merujuk prediksi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) yang diterima BPBD Ponorogo. Cuaca ekstrem di Ponorogo diperkirakan terjadi 25 November hingga 2 Desember mendatang, bencana hidrometeorologi mengancam di depan mata.
Kalaksa BPBD Ponorogo Masun menyebut bahwa tanda-tanda ancaman bencana hidrometeorologi mulai terjadi.
Sabtu (25/11) lalu, angin kencang terjadi di beberapa wilayah. Pihaknya mencatat dampak paling parah terjadi di Dusun Talunongko, Desa Tugurejo, Slahung. Akibatnya, tercatat 25 rumah rusak ringan, serta empat bangunan rusak sedang hingga berat.
Masun mengatakan rusak ringan beberapa genting dan asbes terbang. Sementara rusak berat, ada warung kecil yang roboh.
Selain memporak-porandakan kawasan tersebut, Santoso, warga setempat harus dilarikan ke klinik kesehatan setempat. Pria 36 tahun itu tertimpa pohon roboh. Beruntung, Santoso hanya mengalami luka ringan. Pasca kejadian, relawan, TNI, Polri, dibantu pemerintah desa setempat melakukan kerja bakti.
Ia menjelaskan hujan disertai angin kencang terjadi sekitar pukul 14.00. Dampak kerusakan cukup masif, karena angin terjadi lebih dari sepuluh menit.
BPBD setempat turut mencatat tanah longsor terjadi di wilayah Kecamatan Pudak, Kamis (23/11) lalu. Tanah longsor dengan kategori ringan terjadi di dua titik, yakni di Desa Pudak dan Bareng. Dampaknya, sejumlah jaringan pipa dan talud jalan rusak. Tidak ada korban jiwa maupun pengungsi akibat longsor.
Masun meminta warga waspada terhadap ancaman bencana hidrometeorologi. Baik itu ancaman pohon tumbang, tanah longsor, maupun hujan disertai angin kencang. Saat ini sudah memasuki pergantian musim, kami minta waspada. (Yi/RadarMadiun)