Banyuwangi – Sektor pertanian di Banyuwangi masih menjadi andalan untuk penyuplai kebutuhan maupun peningkatan ekonomi masyarakat. Sehingga, pemerintah daerah memiliki peranan penting untuk menjaga stabilitas tersebut.
Sebagian besar petani di Banyuwangi masih tergantung dengan kebutuhan pupuk produksi pabrik dalam hal pupuk bersubsidi. Sehingga, konsumsi biaya produksi akan mempengaruhi hasil yang didapat.
Bahkan, ketergantungan itu juga memberikan dampak kurang maksimal bagi lahan pertanian. Sehingga perlu adanya perubahan pola yang dilakukan oleh para petani.
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani mengatakan, jika terus bertahan dengan mengandalkan pupuk pabrik, petani akan semakin sulit. Salah satu solusinya, Ipuk mendorong agar petani tidak tergantung pada pupuk bersubsidi. Petani harus mulai gencar melakukan perubahan dengan menggunakan pupuk organik.
Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Ilham Juanda mengatakan, baru 4 kelompok tani yang telah mandiri dengan pupuk organik di Banyuwangi. Petani tersebut juga sebagai penggerak penggunaan pupuk organik sebagai konsekuensi berkurangnya pupuk bersubsidi.
Salah satu petani, Musiman menambahkan ia bisa melihat sisa kuota pupuk subsidi yang dimilikinya dalam setahun, dan bisa berjaga-jaga untuk menggunakan pupuk organik di kelompok tani terdekat jika pupuk subsidi habis. Musiman mengaku lebih nyaman menggunakan pupuk organik karena produksi padinya meningkat. (Fm/beritajatim)