Madiun – Implementasi program smart city yang diterapkan Pemkot Madiun selama tiga tahun terakhir dievaluasi Kemenkominfo.
Dalam evaluasi yang digelar di Government Chief Information Officer (GCIO) kemarin (13/11), Wali Kota Madiun sempat dicecar sejumlah pertanyaan oleh para akademisi.
Maidi menyebut program kota pintar yang telah diterapkan sudah berjalan secara menyeluruh dan berkesinambungan. Karakter smart (cerdas) tumbuh di pemerintahan dan masyarakatnya.
Menurutnya, penerapan program smart city tidak melulu soal digitalisasi atau informasi teknologi (IT). Tapi, juga membangun karakter cerdas dalam tata kelola kota dan sumber daya manusia (SDM)-nya.
Penerapan smart city ini membawa kebermanfaatan bagi masyarakat juga. Kalau masyarakat tidak smart kan percuma. Nah, ini yang terus pihaknya bangun.
Dia tunjuk contoh soal kesadaran pembatasan penggunaan sampah. Dalam program Kota Pintar, pemkot memfasilitasi pengelolaan sampah menjadi berkah.
Seperti sampah diolah menjadi pupuk kompos hingga gas metan. Upaya tersebut juga dibarengi dengan pembatasan penggunaan sampah oleh masyarakat.
Penggunaan sampah plastik harus dibatasi. Namun, terkadang produksi sampah plastik ini juga berasal dari masyarakat luar kota. Sebagai tindak lanjut, sosialisasi akan gencar pihaknya lakukan.
Dari hasil evaluasi oleh pusat tersebut Maidi juga mengatakan bahwa pihaknya masih akan terus berupaya mengubah, membangun serta menata Kota Madiun menjadi lebih baik dan maju. (Gm/RadarMadiun)