NasionalTerlihat menarik, Jalan Usaha Tani di Slogoretno Jadi Wisata di Wonogiri

Terlihat menarik, Jalan Usaha Tani di Slogoretno Jadi Wisata di Wonogiri

Date:

Wonogiri – Jalan usaha tani (JUT) di Desa Slogoretno, Kecamatan Jatipurno, Kabupaten Wonogiri, yang belum lama selesai dibangun dinilai sangat memudahkan petani dalam pengangkutan hasil tani. Ongkos produksi pertanian pun bisa ditekan.

Di sisi lain, JUT itu bisa menjadi alternatif wisata gratis bagi warga sekitar karena menawarkan pemandangan alam yang indah.

Salah satu petani di Desa Slogoretno, Narni, mengatakan sejak JUT selesai dibangun pada September 2023 lalu, mobilitas petani untuk beraktivitas di sawah menjadi jauh lebih mudah. Mereka yang semula hanya bisa jalan di jalan setapak ketika pergi ke sawah, kini langsung bisa sampai di sawah dengan berkendara.

Menurut dia JUT itu bakal menurunkan biaya produksi. Dia mencontohkan, sebelum ada JUT pengangkutan hasil tani saat panen harus dibawa secara manual dipikul dari lahan sawah yang panen sampai ke pinggir permukiman dengan jarak lebih kurang 400 meter. Setelah itu baru diangkut menggunakan kendaraan.

Narni mengaku menanam padi di sawah yang dia sewa dari perangkat desa atau sawah bengkok seharga sekitar Rp5,7 juta/tahun dengan luas lebih kurang 3.000 meter persegi. Lahan sawah yang dia sewa itu bisa panen sebanyak tiga kali dalam setahun. Dia mendapatkan sewa lahan sawah dari hasil lelang.

Dengan adanya JUT itu, biaya sewa lahan sawah bengkok akan naik menjadi Rp6,06 juta/tahun. Kenaikan biaya sewa itu tidak dipermasalahkan. Sebab akses jalan usaha tani sudah disediakan. Di sisi lain, area sawah menjadi ramai pengunjung.

Kepala Desa Slogoretno, Suparmanto, menyampaikan JUT itu dibangun dari anggaran yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) Wonogiri senilai Rp200 miliar pada 2023 dan Bantuan Keuangan Provinsi Jawa Tengah senilai Rp100 juta pada 2022. Total panjang JUT yang terbangun sepanjang satu kilometer.

Suparmanto menyampaikan adanya JUT itu menaikkan nilai sewa lahan sawah kas desa. Penaikkan nilai sewa itu sudah berdasarkan musyawarah warga. Kepala desa yang baru menjabat satu periode itu mengatakan saat merencanakan membangun JUT tersebut, terpikirkan juga akan menjadi alternatif wisata bagi warga.

Sebab pemandangan alam di lokasi JUT dan sawah itu indah. Saat sore hari, warga pun banyak yang berkunjung sekadar bercengkrama dan menghabiskan waktu di sana. Nantinya akan dibuat desa wisata dan juga ada semacam tempat-tempat kuliner. Tetapi tidak sampai mengganggu sawah warga karena tujuan pembangunan JUT untuk ketahanan pangan dengan cara memudahkan aksesibilitas petani.

Sementara itu, Camat Jatipurno, Mawan Tri Hananto, menyebut desa sudah memiliki site plan untuk mengembangkan wisata alam di lokasi JUT yang baru selesai dibangun dua bulan lalu itu. Menurut dia, selain tujuan ketahanan pangan terpenuhi, sekaligus berdampak pada peningkatan putaran ekonomi untuk usaha skala mikro kecil melalui kegiatan wisata. (Mu/solopos)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

four × 2 =

Share post:

Artikel Menarik

Artikel Terkait
Related

Operasi Zebra Semeru 2024 di Ponorogo, Pengendara Tertib Dapat Reward

Ponorogo - Satlantas Polres Ponorogo memiliki cara tersendiri untuk...

Kemenag Pastikan Tidak Ada Larangan Pernikahan di Hari Libur: Penghulu Siap Layani di Lokasi Pilihan

Ponorogo - Kementerian Agama (Kemenag) mengklarifikasi bahwa tidak ada...

MTSN 2 Ponorogo Sabet Prestasi di Kejuaraan Lomba PBB Tingkat SMP Sederajat

Ponorogo - Pada Upacara peringatan HUT TNI ke-79 yang...

Penipuan Mengatasnamakan Pengobatan Ida Dayak

Ponorogo - Ramai menjadi perbincangan warganet di Ponorogo bawasanya...