Ponorogo – Pengguna jalan yang kerap melintas di jalur Ponorogo-Pacitan (Poci) harus ekstra sabar. Pasalnya, kerusakan parah jalan di kilometer (KM) 226 masuk Dusun Bukul, Desa Wates, Slahung, Ponorogo, urung diperbaiki dalam waktu dekat.
Tapi lambatnya perbaikan jalan rusak itu bukan karena faktor anggaran. Melainkan karena temuan lintangan sesar bumi aktif di titik Jalur Provinsi yang longsor tiga tahun lalu itu.
Sesar bumi aktif di titik tersebut diketahui dari sejumlah riset beberapa waktu terakhir. Pun, penyebab jalan rusak di jalur tersebut diduga akibat lintangan sesar bumi itu.
Merujuk hasil penelitian sementara Universitas Brawijaya (UB) dan Universitas Gadjah Mada (UGM), pergeseran sesar aktif menyebabkan pergerakan tanah di jalur tersebut. Dampaknya, jalan rusak hingga terjadi patahan.
Fery Kustiawan, Staf Seksi Pemeliharaan UPT Pengelolaan Jalan dan Jembatan (PJJ) Madiun Dinas PU Bina Marga Jatim, menurturkan pergerakan tersebut saat ini masih diteliti, hasilnya seperti apa pihaknya belum bisa memastikan.
Saat ini pihaknya menantikan hasil kajian lanjutan. Belum dapat dipastikan kapan kajian tersebut rampung.
Fery menyebut bukan hal mustahil jika nantinya akses perbatasan dinonaktifkan, dibuka jalur baru yang tidak melewati sesar bumi aktif.
Sembari menantikan hasil kajian lanjutan, pihaknya melakukan perbaikan jangka pendek. Dilakukan tambal sulam urugan di sepanjang jalur yang rusak.
Termasuk pembangunan saluran air guna meminimalisir pergerakan tanah saat musim penghujan nanti. Pihaknya juga menyiagakan alat berat untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.
Selain itu, perbaikan serupa juga dilakukan pada jalan amblas di KM 225. Persisnya, di depan Masjid Darussalam tak jauh dari lokasi.
Amblasnya jalan tersebut bakal diperbaiki permanen tahun depan. Saat ini, pihaknya tengah mengusulkan anggaran perbaikan ke BNPB. (Mu/radarmadiun)