Trenggalek – Puluhan siswa SD Negeri 2 Dompyong yang secara geografis sekolahnya berlokasi di pedalaman Kabupaten Trenggalek terpaksa melaksanakan program asesmen nasional berbasis komputer (ANBK) di kawasan hutan pinus karena terkendala pemadaman listrik dan koneksi jaringan internet (wifi).
Kepala SDN 2 Negeri Dompyong, Lilik Ekowatini mengatakan, hal itu pihaknya lakukan karena listrik (PLN) padam sejak Minggu (29/10). Ia sudah berupaya menggunakan genset, namun sinyal wifi menjadi tidak stabil, sehingga terpaksa ANBK dilakukan di pinggiran hutan yang sinyal internetnya bagus. Selasa (31/10/2023).
Lokasi hutan pinus yang digunakan para siswa menjalani kegiatan belajar-mengajar (KBM) luar ruang itu berjarak sekitar satu kilometer dari SDN 2 Dompyong.
Jarak itu cukup jauh, namun menurut Lilik itu menjadi opsi terbaik ketimbang memindahkan lokasi ANBK ke kantor kecamatan Bendungan yang jaraknya lebih jauh.
Pelaksanaan ANBK di hutan pinus itu dilaksanakan pada Senin 30 Oktober. Menurut Lilik, listrik di wilayah itu mengalami pemadaman sejak Minggu (29/10) hingga malam. Saat hendak menggunakan genset, WIFI tak bisa tersambung karena sulit sinyal.
Pihaknya sempat menunggu hingga pukul 07.15 WIB sebelumnya memutuskan pindah ruangan.
ANBK itu dilaksanakan kelas V mulai 30-31 Oktober atau terbagi dua sesi. Sesi pertama sebanyak 10 orang dan sesi kedua sebanyak 10 orang sehingga ada 20 siswa yang mengikuti ANBK di bawah hutan pinus.
Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Trenggalek, Agoes Setiyono mengatakan belum menerima laporan lain selain SDN 2 Dompyong yang mengalami kendala pelaksanaan ANBK akibat gangguan sinyal.
Agoes memaklumi ihwal gangguan teknis itu lantaran bukan menjadi kewenangan pihak sekolah. (Mu/liputan6)