Radio Songgolangit 18.18
Madiun – Selepas menjadi pemenang lomba desain batik pada 2015 silam, Putut Joyo eksis sebagai perajin batik asal Bumi Kampung pesilat. Bahkan omzetnya kini telah mencapai puluhan juta per bulan.
Tangan Puput Joyo dengan lincah menggambar di atas kain putih. Tanpa sketsa khusus, Joyo- sapaan akrab Puput Joyo,berhasil membuat motif batik cantik pada selembar kain tersebut.
Joyo mengatakan, memang motifnya langsung spontan dibuat dirinya sendiri, jadi eksklusif, tidak ada yang menyamai.
Joyo dan batik memang sudah akrab sejak pria berusia 39 tahun itu duduk di bangku SMP. Joyo remaja kerap membantu sang ibu yang merupakan buruh pembatik di kampung halamannya.
Batik Joyo banyak dicari para penggemarnya untuk dikoleksi, terutama motif terbarunya.
Dalam sebulan, dia mampu memproduksi 15 lembar kain dengan empat sampai lima motif batik tulis berbeda. Untuk pemasaran, Joyo lebih memprioritaskan cara konvensional.
dirinya menambahkan Kalau sudah pelanggan tetap itu bisa online, tapi kalau yang baru tau batik, biasanya dirinya sarankan datang langsung ke galeri agar bisa melihat kualitas, warna, serta motifnya seperti apa yang diminta pelanggannya.
Selama sebulan Joyo mampu menjual 4-5 lembar batik tulis. Sedangkan batik cap bisa terjual 50 hingga 100 lembar. (Gm/RadarMadiun)