Jakarta – Nasib nahas dialami seorang gadis berusia 12 tahun yang menderita paru-paru kolaps sampai koma empat hari gegara kecanduan nge-vape.
Semua bermula dari coba-coba saat usianya masih sembilan tahun. Gadis tersebut adalah Sarah Griffin. Sebelum mulai mencoba vape, ia memang sudah memiliki riwayat penyakit asma. Pada September 2023, ia tiba-tiba mengalami batuk parah hingga susah bernapas.
Saat itu, Sarah batuk-batuk pada malam hari ketika hendak tidur. Orang tuanya sempat mengira Sarah mengalami gejala asma. Mereka pun mencoba meringankan gejala batuk Sarah dengan memberikan inhaler dan nebuliser.
Kurang dari 24 jam kemudian, sesak napas Sarah tak kunjung membaik. Ibu Sarah, Mary menyebutkan batuk Sarah saat itu memang berbeda dari batuk biasanya.
Ayah Sarah langsung membawa Sarah ke Rumah Sakit Royal Victoria Jakarta. Petugas medis menemukan, kadar oksigen pada tubuh Sarah sudah turun drastis.
Mengacu pada hasil rontgen, rupanya tinggal ada satu paru-paru Sarah yang berfungsi dengan normal. Sarah sempat koma selama empat hari di rumah sakit. Ibu Sarah, Mary, khawatir putrinya akan meninggal dunia.
Sarah sudah menggunakan vape sejak usianya masih sembilan tahun. Ia terbiasa menggunakan vape dengan cara sembunyi dari ibunya. Ia sering menyembunyikan perangkat vape di kamarnya, misalnya di lubang yang tersembunyi di balik karpet.
Beberapa minggu sebelum kolaps dan dilarikan ke rumah sakit, Sarah terbiasa mengkonsumsi 4.000 hisapan vape.
Kini, kondisi Sarah sudah membaik. Namun, vape telah memicu kerusakan permanen pada paru-parunya. Mary pun mendesak para orang tua untuk mewaspadai betapa bahayanya vape.
Sarah pun menyampaikan pesan senada. Ia mengingatkan orang-orang untuk tidak mencoba vape agar tak berujung seperti dirinya. (Fm/detikcom)
