Bogor – Semburan air bercampur gas alam muncul di tengah permukiman warga di Kampung Leuwikotok RT 02/RW05, Desa Pasirlaja, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Akibatnya, puluhan orang terpaksa diungsikan untuk sementara waktu.
Staff Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor, Jalaludin, Kamis (12/10/2023), mengatakan semburan air bercampur gas dari dalam sumur bor di area atau samping kontrakan syariah milik Bimo terjadi dari kemarin Rabu (11/10/2023).
Jalal menjelaskan, peristiwa itu terjadi berawal dari aktivitas pengerjaan sumur bor dengan kedalaman kurang lebih 100 meter. Saat pengeboran, tiba-tiba terjadi semburan air bercampur gas dari dalam sumur bor di area kontrakan tersebut.
Setelah itu, tim dan petugas dari Pertamina (PGN) mengukur gas metana di beberapa lokasi dekat lokasinya kebocoran gas tersebut. Setelah diukur dengan alat ukur khusus gas metana, terdapat kandungan gas metana diatas 3.882 ppm-m dan pengecekan selanjutnya terukur di atas 14.000 ppm-m.
Kini, gas alam tersebut masih menyembur dengan ketinggian 20 meter dari area kontrakan. Jalal menyebut, meski begitu tekanan dan suara semburan gas tersebut sudah mulai mengecil. Sementara untuk area permukiman atau kontrakan pun sudah dikosongkan guna mencegah timbulnya korban.
Sejauh ini, Jalal mengatakan bahwa tidak ada korban jiwa yang ditimbulkan dari semburan gas alam tersebut. Namun, terdapat korban mengungsi akibat peristiwa itu. Korban mengungsi berjumlah 52 orang.
Hingga kini, masih dilakukan penanganan lebih lanjut dari pihak terkait mengenai pengecekan kandungan gas dan zat kimia di lokasi kejadian. Langkah yang diambil petugas sekarang memberikan imbauan kepada masyarakat agar jangan mendekat dan jangan membuat sumber api. (Mu/kompas)