Radio Songgolangit 12.31
Ngawi – Tak ingin kebakaran di Gunung Lawu terus meluas, Pemkab Ngawi berkolaborasi dengan sejumlah instansi terkait dalam penanggulangan bencana tersebut.
Bahkan, Bupati Ngawi Ony Anwar Harsono menetapkan status darurat kebakaran hutan Gunung Lawu. Masa tanggap darurat berlangsung selama dua pekan dan berakhir 13 Oktober mendatang.
Penetapan level itu menyusul cukup luasnya hamparan hutan lindung yang terbakar. Terhitung sejak kebakaran pertama kali muncul di Gunung Lawu pada Kamis (28/9).
Bupati Ngawi Ony Anwar Harsono mengatakan, Masuk wilayah Kecamatan Jogorogo, Kendal, dan Ngrambe dengan luasan yang terbakar sekitar 150 sampai 200 hektare.
Sedikitnya 250 personel gabungan bersatu padu mengendalikan kobaran api dengan cara manual dan peralatan seadanya.
Badan penanggulangan bencana daerah (BPBD) dari tiga daerah di Madiun Raya serta BPBD Jawa Timur ikut membuat jalur ilaran selebar empat meter guna mengantisipasi meluasnya si jago merah.
Satgas Penanggulangan karhutla BKPH Lawu Utara berjuang bersama TNI, Polri, LMDH, tagana, dan warga memadamkan kebakaran api.
Agus Ahmad Fadholi, Adm KPH Lawu Ds, mengatakan bahwa kobaran api meluas ke arah sisi timur. Gunung Lawu terkena tertiup angin kencang. Hingga tadi malam, 50 personel bersiaga memantau kobaran api.
Fokusnya adalah api jangan sampai masuk ke hutan pinus karena nantinya sulit dipadamkan.
Agus menyampaikan bahwa kebakaran telah mengakibatkan ekosistem hutan lindung dan sumber mata air rusak karenanya.(Gm/Radarmadiun)
