Umpo Bantu Dapatkan HAKI, Nambangrejo Resmi Berjuluk Ethnic Art of Ponorogo

Ponorogo – Pengembangan potensi wisata desa harus diupayakan terpadu. Desa Nambangrejo di Kecamatan Sukorejo, Ponorogo, merupakan salah satu desa ikonik.

Di desa ini, setidaknya ada dua hal menarik. Yang pertama adalah desa asal Ki Ageng Mirah, tokoh terkenal yang turut berperan dalam berdirinya Ponorogo.

Kedua, di Nambangrejo terdapat Dusun Mirah yang memiliki kisah menarik lewat konflik abadi dengan desa Golan.

Selain kedua hal tersebut, terdapat potensi lain seperti kesenian reog, hadrah, hingga kesenian gajah-gajahan.

Pemdes Nambangrejo lantas mengusung tagline ”Ethnic Art of Ponorogo”. Tajuk itu lantas dipublikasi luas di berbagai media publikasi desa.

Jumat (29/9), Pemdes Nambangrejo resmi mendapatkan sertifikat Hak Kekayaan Intelektual (HAKI) dengan nomor registrasi EC00202386865 untuk tagline tersebut.

Dengan dimilikinya legalitas dari Kementerian Hukum dan HAM, ini menjadi salah satu upaya awal untuk menjaga legalitas media branding di desa setempat.

Universitas Muhammadiyah Ponorogo (Umpo) ikut memberikan andil dalam pencapaian tersebut.

Yakni melalui Tim Program Peningkatan Kapasitas Organisasi Kemahasiswaan (PPK ORMAWA) Himpunan Mahasiswa Jurusan Manajemen dan Himpunan Mahasiswa Program Studi PG PAUD.

kades Nambangrejo Khamim Wahyudi menjelaskan bahwa pihaknya bekerjasama dengan mahasiswa Umpo dalam upaya membangun branding desa. Kegiatan branding ini banyak kegiatannya. Mulai dari pelatihan, workshop, pertunjukan, pembangunan fisik dan banyak lagi. Legalitas HAKI ini salah satu modal penting.

Sementara itu, Nurul Solekah, ketua program ini menjelaskan bahwa legalitas HAKI merupakan bagian program kerja PPK ORMAWA.

Nurul menerangkan banyak kegiatan lain seperti publikasi media sosial, digital marketing, atau pembuatan website desa. Semua demi mendukung kemajuan desa di Ponorogo. (Yi/RadarMadiun)