Ponorogo – Di musim kemarau panjang saat ini, Bendungan Bendo yang berlokasi di Desa Ngadirejo, Kecamatan Sooko, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur berubah menjadi kering kerontang.
Dampak dari kekeringan di Bendungan Bendo tersebut, nampak benda-benda yang dulunya tenggelam sekarang bermunculan bahkan terdapat sebuah komplek bekas kuburan yang mulai terlihat.
Sejak diresmikan, kawasan ini cukup viral dan ramai dikunjungi oleh wisatawan serta banyaknya warung-warung berdiri. Namun kini, warung-warung tersebut ditinggalkan dan dibiarkan terbengkalai.
Musim kemarau panjang tahun 2023 ini pun dapat dirasakan bagi masyarakat sekitar kawasan Bendungan Bendo.
Diketahui, air yang ada di Bendungan Bendo tersebut sudah sejak satu bulan lamanya mengalami kekeringan. Air tersebut habis karena dialirkan buat pengairan.
Warga menambahkan, jika nanti sudah musim penghujan kawasan itu pun akan tertutup kembali oleh genangan air Bendungan Bendo. Tampak saat ini terlihat dasar sungai Keyang yang masih tetap mengalir sebagai pemasok air Bendungan Bendo yang berhulu di Gunung Wilis.
Sejak dialih fungsi menjadi sebuah bendungan, kawasan ini sebelumnya merupakan area persawahan warga yang dialiri sungai Keyang. Kawasan ini pun sudah lama dikenal sebagai kawasan orang pemancing ikan.
Di saat dijadikan sebuah bendungan, masyarakat sekitar pun memilih beralih menjadi pencari ikan dan juga rumput bahkan menjadi pedagang di kawasan bendungan.
Dibatas ujung permukaan yang mengering dengan permukaan yang masih digenangi air nampak beberapa perahu-perahu kecil bersandar milik warga Dukuh Krajan yang biasanya digunakan warga sebagai aktivitas memancing dan juga angkutan untuk mencari rumput.
Muji, salah satu warga Dukuh Krajan menyebut jika ikan yang ada di kawasan bendungan lebih banyak di hulu. Ia mengakui jika dirinya pernah mendapatkan ikan Lele seberat 9 kilogram.
Pada saat memancing di Bendungan Bendo ia pernah mendapatkan ikan lele beratnya 9,5 kilo dan panjangnya 1,17 meter.
Bendungan Bendo yang mengalami penyusutan sangat drastis, benda-benda yang dulunya tenggelam nampak bermunculan pohon-pohon kering serta terdapat sebuah komplek bekas kuburan warga Dukuh Krajan.
Berdasarkan informasi warga Dukuh Krajan, jasad-jasad yang ada di kuburan itu sebagian besar sudah dipindahkan. (Mu/insiden24)