Ngawi – Tak ada akar, rotan pun jadi. Kalimat yang tepat untuk menggambarkan kondisi warga Dusun/Desa Cantel, Kecamatan Pitu yang mengalami kekeringan.
Saat kekeringan pada musim kemarau seperti saat ini, mereka menggantungan pemenuhan air bersih dari bantuan. Jika bantuan tak datang, mereka terpaksa memanfaatkan air sungai.
Krisis air bersih membuat mereka tak punya pilihan lain. Maklum, sumber air yang mereka miliki tak bisa diharapkan saat kekeringan melanda.
Mardianto warga setempat menuturkan bantuan air tidak rutin datang, setidaknya ada 100 KK yang kesulitan air bersih di dusun tersebut. Untuk pemenuhan kebutuhan air, warga membuat sejumlah tempat penampungan air.
Air untuk mengisi diambil dari sungai yang ada di dekat lokasi tempat penampungan. Meski kondisi air sudah bercampur lumut dan juga berbau tak sedap.
Ia menjelaskan jalan ke sungai sekitar 500 meter, tapi air sungai ini juga tidak sepenuhnya jernih. Sampai rumah harus disaring lagi buat keperluan memasak, mandi, cuci, dan kakus.
Mardianto mengatakan hanya berharap ada bantuan sumur dalam untuk mengatasi krisis air di dusun setempat. Pasalnya, bantuan air yang dikirimkan hanya cukup untuk mencukupi kebutuhan dua hari. (Yi/RadarMadiun)