Pacitan – Desa-desa di Pacitan rawan bencana. Mulai banjir, tanah longsor, gempa bumi, hingga tsunami. Pun, kerap dilanda kekeringan saat kemarau panjang.
Berbagai upaya dilakukan badan penanggulangan bencana daerah (BPBD). Di antaranya, dengan menambah satu unit alat pendeteksi dini bencana atau EWS (early warning system) di desa rawan banjir.
Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Pacitan Erwin Andriatmoko (20/9) menyampaikan bahwa tahun ini akan mendapat tambahan EWS satu unit, dan akan segera dipasang. Ini sebagai antisipasi di desa rawan banjir, khususnya gempa bumi.
Rencananya, EWS hibah dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) tersebut bakal dipasang di pusat kota. Tepatnya di area pendapa Pemkab Pacitan. Lokasi ini dipilih untuk kecepatan informasi kebencanaan.
Erwin menyampaikan bahwa mengingat hanya kepala daerah (bupati) yang berhak menginformasikan status kebencanaan kepada masyarakat.
Menurut Erwin, di Pacitan hanya terdapat 15 unit peranti peringatan dini bencana dari 27 desa yang rawan. Sementara, di sejumlah wilayah pesisir tidak ada. Pihaknya akan mengusulkan penambahan kembali ke BMKG.
Ia menambahkan bahwa idealnya ada di setiap desa rawan banjir. Terutama di wilayah pesisir seperti Ngadirojo, Pringkuku, Donorojo, dan Sudimoro. (Nh/radarmadiun)