Radio Songgolangit
Jakarta – Menteri BUMN Erick Thohir menyinggung tindakan bersih-bersih BUMN setelah mantan Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Karen Agustiawan menjadi tersangka kasus korupsi pengadaan Liquefied Natural Gas (LNG).
Erick mengatakan ia telah mencanangkan gerakan bersih-bersih BUMN sejak 2019. Ia ingin perusahaan milik negara mengedepankan akhlak dan tata pemerintahan yang baik.
Erick mengatakan, Ketika saya dipercaya, diberi amanah oleh Bapak Presiden sebagai pembantu beliau untuk mentransformasi BUMN, sejak awal saya bilang harus ada program bersih-bersih BUMN, Rabu (20/9).
Ia bercerita banyak isu korupsi di BUMN yang dikaitkan ke dirinya. Namun, Erick memastikan BUMN di era kepemimpinannya bersih dan transparan.
Erick menambahkan sekarang di hal-hal seperti ini kadang-kadang diputarbalikkan seakan-akan wah ini kenapa gitu. Tapi saya bisa jamin bahwa di zamannya saya ini, saya berusaha benar – benar menjaga struktur, sistem yang lebih transparan dan baik.
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sebelumnya menetapkan mantan Direktur Utama Pertamina Karen Agustiawan menjadi tersangka kasus korupsi pengadaan Liquefied Natural Gas (LNG) di PT Pertamina (Persero) tahun 2011-2021.
Seluruh kargo LNG milik PT Pertamina yang dibeli dari perusahaan CCL LLC Amerika Serikat menjadi tidak terserap di pasar domestik. Karen diperkirakan merugikan keuangan negara sekitar US$140 juta yang ekuivalen dengan Rp2,1 triliun. (Gm/CNNIndonesia)