UncategorizedUpaya Pemadaman Api di TPA Putri Cempo, Pakar Lingkungan: Gunakan Metode Air...

Upaya Pemadaman Api di TPA Putri Cempo, Pakar Lingkungan: Gunakan Metode Air dan Lumpur

Date:

Solo-  Ada beberapa strategi baru yang bisa diterapkan dalam upaya pemadaman api di TPA Putri Cempo. Salah satunya dengan menggunakan air lumpur dan tanah.

Pakar lingkungan UNS Prabang Setyono mengatakan, air lumpur dinilai lebih cepat dan efektif dalam memadamkan api di gunung sampah TPA Putri Cempo.

Setyono mengatakan Temuan saya berupa air lumpur itu bisa diaplikasikan, dengan perbandingan 1 liter air dan 1 kilogram tanah atau lumpur. Air lumpur ini bisa untuk memadamkan api dan bisa meminimalisasi terjadinya kebakaran kembali. Sebab, sifat lumpur yang bisa mengendapkan dan mengurai sampah.

Metode tersebut bisa diterapkan, mengingat lokasi TPA Putri Cempo dekat dengan Sungai Kali Kebo. Pemerintah dapat mengambil air lumpur dari Sungai Kebo untuk memadamkan api.

Setyono mengungkapkan Cara ini sekaligus bisa untuk mengurangi sedimen Sungai Kali Kebo. Memang hanya teknisnya saja yang perlu dipikirkan pemerintah agar bisa sampai ke titik api itu. Air lumpur lebih efektif untuk memadamkan api dan menutupi pori-pori sampah sebagai sumber timbulnya metan. Daripada hanya sekadar menggunakan air yang hanya bisa memadamkan api di bagian permukaan saja.

Setyono mengatakan Air itu hanya membasahi di permukaan saja. Dan ketika sampah kembali mengering bisa terbakar lagi, karena di tumpukan sampah itu banyak benda-benda yang mudah terbakar.

perlu ada penyelidikan lebih lanjut tentang penyebab kebakaran gunung sampah TPA Putri Cempo.

Jika ditemukan penyebab kebakaran hanya di permukaan saja maka cukup dengan menggunakan air saja. Namun, jika kebakaran sudah mencapai level di bawahnya, maka penanganan yang dilakukan tidak cukup hanya dengan menggunakan air.

Setyono mengungkapkan ini musim kemarau panas, maka sampah sudah dalam kondisi kering. Apalagi kondisi angin juga cukup kencang. Akan sulit untuk memadamkan api hanya dengan air saja.

Pada kondisi kemarau panas, dijelaskan Prabang dalam tumpukan sampah ada gas metan yang terjebak di dalamnya. Gas metan ini bisa menyebabkan sampah kering terbakar. Minimal terdapat tiga unsur yang bisa menyebabkan kebakaran, yakni adanya oksigen, gas metana sebagai bahan bakar, dan unsur material lain yang mudah terbakar.

Setyono menambahkan Sampah itu terdiri dari beberapa unsur barang. Seperti sisa korek api yang mudah terbakar. Unsur ini yang kemudian hari bisa menimbulkan kebakaran lagi (Rq/radarsolo)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

two × 4 =

Share post:

Artikel Menarik

Artikel Terkait
Related

Remaja Meninggal Usai Latihan Pencak Silat, Polres Ponorogo Selidiki Dugaan Kematian Tidak Wajar.

Ponorogo – Meski belum menerima laporan resmi, Kepolisian Resor...

Waktu Terbaik Minum Air Mineral AQUVIVA Biar Olahragamu Makin Optimal!

Konsumsi air mineral murni alami sangat penting untuk menunjang kesehatan selama...

Daia Deterjen Bubuk Floral: Solusi Bersih, Harum, dan Ramah Lingkungan untuk Pakaian Anda.

Daia kembali menghadirkan inovasi dalam perawatan pakaian melalui produk...

Tabrakan Maut di Perlintasan Magetan: 4 Meninggal, 5 Luka-Luka Akibat Benturan KA Malioboro Ekspres.

Magetan - Sebuah kecelakaan tragis terjadi di perlintasan sebidang...